Apa itu Reverse Video Search?
Reverse video search adalah metode untuk menemukan sumber asli dari video dan konten terkait di internet.
Metode ini melibatkan penggunaan teknologi pencarian gambar terbalik (reverse search technology), yaitu memulai pencarian dengan mengunggah gambar/video berdasarkan warna dan piksel, bukan dengan teks. Meskipun tidak selalu 100 persen akurat, tetapi dalam berbagai kasus, metode ini membantu melacak penggunaan ilegal konten video, menemukan versi lengkap dari klip video, dan menemukan konten terkait.
Reverse video search bekerja dengan cara membandingkan elemen visual dalam video dengan database video yang ada di web. Audiens dapat mengambil screenshot dari frame video yang diinginkan lalu mengunggahnya ke mesin pencari untuk mendapatkan hasil.
Mengapa Reverse Video Search Penting?
Dalam ranah digital marketing, penggunaan konten video telah terbukti menjadi strategi yang efektif untuk menarik dan memikat audiens. Dalam konteks ini, keberadaan dan fungsi reverse video search menjadi sangat krusial, terutama dalam memastikan keaslian dan hak cipta dari video yang digunakan, sehingga menjaga integritas dan reputasi brand.
Teknologi ini memungkinkan marketer untuk tidak hanya melacak sumber asli video dan memverifikasi hak penggunaannya, tetapi juga mengidentifikasi dan menghindari potensi pelanggaran hak cipta, terlebih saat ingin menggunakan video untuk keperluan komersial.
Lebih lanjut, reverse video search juga berperan penting dalam melindungi hak cipta content creator. Dengan bantuan teknologi ini, creator dapat secara proaktif memantau distribusi video mereka di internet, mengidentifikasi penggunaan ilegal, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan mereka.
Contoh Reverse Video Search
Seorang content creator menemukan video karyanya muncul di beberapa website tanpa izin. Dia memanfaatkan reverse video search untuk melacak penggunaan ilegal video tersebut.
Creator menggunakan beberapa cara untuk reverse video search, yaitu:
Menggunakan Google:
- Mengambil screenshot dari frame video yang unik dan khas.
- Membuka Google Images dan pilih ikon kamera untuk mencari berdasarkan gambar.
- mengunggah screenshot dan melihat hasil pencarian.
Menggunakan Berify:
- Mengambil screenshot dari klip video yang ingin dicari.
- Mengunjungi Berify.com dan unggah screenshot ke kotak pencarian.
- Mengeklik "Search" dan Berify akan menampilkan hasil yang sesuai.
Menggunakan Shutterstock:
- Mengambil screenshot dari klip video.
- Mengunjungi Shutterstock.com dan menggunakan fungsi "Search by Image" untuk mengunggah screenshot.
- Shutterstock akan menampilkan gambar atau video yang serupa.
Menggunakan TinEye:
- Mengambil screenshot dari klip video atau cari video dengan URL.
- Mengunjungi TinEye.com dan mengunggah screenshot atau memasukkan URL.
- TinEye akan menampilkan gambar atau video yang serupa.
Hasil yang didapatkan dipakai untuk menghubungi pemilik website dan meminta penghapusan konten atau kredit yang sesuai.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa saja batasan dalam reverse video search?
Di samping kelebihannya, SEOSLY menjelaskan beberapa batasan yang mungkin dihadapi saat melakukan reverse video search:
- Ketidakakuratan hasil pencarian: reverse video search bisa menjadi tidak akurat, terutama jika kualitas sumber materi rendah. Hasil pencarian sangat bergantung pada kualitas gambar atau video yang diunggah.
- Batasan akses: banyak layanan membatasi akses ke video dengan cara membatasi ke wilayah atau bahasa tertentu. Hal ini bisa menyulitkan dalam menemukan sumber asli video.
- Hukum hak cipta: hukum hak cipta juga bisa mencegah audiens mengakses video tertentu karena perjanjian lisensi antara pembuat dengan penyedia konten.
- Keterbatasan teknologi: meskipun teknologi telah berkembang pesat, reverse video search masih memiliki keterbatasan dalam menampilkan hasil pencarian.
Untuk mengatasi beberapa keterbatasan ini, audiens dapat:
- Melakukan pencarian berulang menggunakan kata kunci berbeda berkaitan dengan topik.
- Menggunakan filter seperti geolokasi dan pengaturan bahasa jika tersedia.
- Mempelajari hukum hak cipta yang relevan dengan area mereka.
- Menggunakan software pengenalan wajah untuk identifikasi individu, jika diperlukan.
