Content Creator adalah Influencer? Ini Arti, Tugas, dan Contoh
Apakah content creator adalah influencer? Apa perbedaan keduanya dan apa saja kriteria menjadi content creator yang baik? Simak jawabannya di sini!
Digital Marketing
Hasna Latifatunnisa
“Konten yang hebat adalah tools penjualan terbaik di dunia” -Marcus Sheridan.
Kalimat di atas sangat relevan dengan kondisi yang ada di dunia digital marketing saat ini.
Hampir sebagian besar bisnis memiliki tim content marketing. Dengan konten, perusahaan dapat meningkatkan traffic organic, leads, hingga pendapatan dalam jumlah besar.
Di suatu tim content marketing yang hebat, content creator berperan penting di dalamnya.
Apa itu content creator? Apakah role ini sama dengan influencer? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa itu Content Creator?
Content creator adalah orang yang memproduksi berbagai macam digital content.
Digital content sendiri mencakup informasi tertulis, visual, dan audio. Tujuan dari pembuatan konten ini agar terhubung dan memasarkan/mempromosikan suatu produk kepada audiens melalui media sosial atau blog.
Apakah content creator sama dengan influencer?
Jawabannya adalah tidak.
Neil Patel menyebut walaupun influencer bisa juga membuat konten seperti content creator, namun mereka lebih dikenal karena dapat memberi “pengaruh” kepada audiens dengan popularitas yang mereka miliki.
Sederhananya, influencer berfokus membangun audiens dan mempromosikan brand secara individu. Mereka umumnya mem-posting brand sponsor atau endorsement karena mereka memiliki followers media sosial dalam jumlah banyak.
Sementara itu, content creator berfokus pada pembuatan dan publikasi konten. Mereka membuat konten original yang bertujuan membangun brand awareness dan berbagi informasi. Content creator dapat bekerja sebagai karyawan perusahaan, baik freelance, internship, part-time, hingga full-time.
Jenis-jenis konten yang diproduksi content creator juga beragam, termasuk foto, infographic, ilustrasi, GIF, memes, quotes, video, dan sebagainya.
Job Desk Content Creator, Seperti Influencer?
Perlu dipahami bahwa tujuan akhir job desk content creator adalah menghasilkan konten menarik yang mampu meningkatkan followers, traffic, dan leads.
Berikut beberapa tugas umum dari content creator:
- Membuat marketing text yang digunakan untuk promosi produk.
- Membuat konsep dan mengembangkan konten sesuai strategi marketing.
- Membuat blog entries berkaitan dengan bisnis perusahaan.
- Mendistribusikan konten di media sosial.
- Menulis copy untuk mempromosikan produk dan layanan perusahaan.
- Melakukan keyword research menggunakan pedoman SEO untuk mengoptimalkan konten.
Sebagai content creator, kamu diharuskan memahami strategi digital marketing dan tujuan konten itu dibuat. Lebih dari itu, content creator akan sering bekerja dengan data guna mengembangkan konten hingga mampu meningkatkan conversion.
Mengapa Perusahaan Perlu Content Creator?
Di dunia yang serba digital ini, sebagian besar bisnis memanfaatkan content creator untuk mempromosikan dan memasarkan produknya.
Di sinilah content creator berperan. Dengan adanya content creator, perusahaan akan mendapatkan berbagai manfaat sebagai berikut:
Membangun Kepercayaan Audiens dengan Konten yang Baik
Salah satu ciri konten yang baik adalah berkualitas. Artinya, tidak hanya mempromosikan produk, konten juga bisa menjadi saluran informasi bagi customer.
Misalnya, bisnis perusahaan kamu bergerak di bidang industri pakaian. Content creator dapat memproduksi konten berkaitan dengan cara mencuci pakaian berdasarkan jenis kain, cara memilih kain pakaian yang nyaman, dan sebagainya.
Dengan konten-konten itu, besar kemungkinan customer akan mempercayai brand kamu dan tertarik membelinya. Jembatan emosional inilah yang menjadikan perusahaan perlu content creator.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
Meningkatkan Leads dan Meminimalisir Biaya
Konten yang dijalankan dan dikembangkan dengan baik mampu menghasilkan ROI (Return on Investment) tinggi. Dengan konten, perusahaan dapat meningkatkan conversions website hingga berkali-kali lipat.
Selain untuk memperbanyak leads, perusahaan juga akan meminimalisir biaya marketing, sebab leads yang berasal dari content marketing bisa datang lebih banyak.
Membantu Pelanggan Lebih Dekat dengan Brand
Proses suatu bisnis tidak sesingkat membeli dan menjual saja. Diperlukan adanya pendekatan kepada customer untuk memastikan mereka memahami brand, produk, atau jasa yang kamu tawarkan. Oleh sebab itu, content creator bisa membantu mendekatkan hubungan antara brand dengan audiens.
Dengan berbagai jenis konten yang dihasilkan, role ini akan menarik massa dan menjadikan mereka mengetahui, mengikuti, dan bahkan percaya untuk membeli produk kamu.
Mendukung Jenis Marketing Lainnya
Dalam suatu strategi marketing, antara tim satu dengan lainnya bisa saling membantu dan mendukung. Sebagai contoh, content writer baru saja mem-posting artikel di blog. Content creator dapat membantu membagikan postingan itu melalui berbagai platform media sosial.
Begitu pun sebaliknya, campaign e-mail marketing bisa menggunakan konten yang dihasilkan oleh content creator sebagai isi newsletter-nya.
Kriteria Content Creator yang Baik
Kriteria content creator yang baik mengacu pada skill yang harus dimilikinya, antara lain:
#1 Memiliki Skill Komunikasi yang Bagus
Content creator harus bisa menyampaikan pesan yang jelas dan mudah dipahami audiens. Jika kamu menyampaikan pesan dengan bahasa atau konten-konten rumit, audiens tentu juga akan lebih sulit memahami konten itu.
Misalnya, kamu ingin membuat video TikTok tentang tata cara menambahkan voucher di online store website. Kamu perlu menjelaskan kepada audiens dengan bahasa yang ringkas dan jelas, sehingga mereka mudah mengikuti langkah-langkahnya.
Baik komunikasi verbal maupun tertulis, keduanya harus sama-sama kamu kuasai.
#2 Rasa Ingin Tahu Tinggi
Tren media sosial terus berubah. Perubahan itu bahkan terjadi dalam waktu singkat dan cepat. Jika kamu tidak terbiasa mengikuti tren yang ada di media sosial, konten yang kamu hasilkan tidak akan menarik perhatian banyak audiens.
Untuk itu, kamu harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi berkaitan dengan industri dan tren yang ada di masyarakat. Dengan skill ini kamu dapat mengembangkan otoritas brand dan mengikuti permintaan pasar.
#3 Memiliki Skill Analisis
Sebagai profesional content creator, kamu akan dihadapkan dengan Key Performance Indicators (KPI). KPI biasanya mencakup beberapa indikator yang harus kamu raih dalam kurun waktu tertentu.
Misalnya, kamu diharuskan menaikkan 5.000 followers dalam waktu 3 bulan. Diperlukan skill analisis guna mengidentifikasi dan menentukan cara paling optimal untuk mencapai target itu.
#4 Memiliki Intonasi Suara yang Khas dan Unik
Skill satu ini mungkin terkesan sepele, padahal skill suara termasuk salah satu kriteria menjadi content creator yang baik.
Apakah kamu memerhatikan video di TikTok dan Instagram yang biasanya sering menggunakan dubbing untuk menjelaskan sesuatu? Dubbing yang memiliki suara khas dan unik tentu lebih menarik perhatian dan mudah melekat di ingatan audiens.
Untuk memiliki skill ini, kamu perlu terus melatih intonasi suara dan mengembangkannya menjadi suara yang khas.
#5 Memahami Target Audiens dengan Baik
Bayangkan jika kamu membuat konten tapi tidak tahu untuk siapa konten itu, siapa yang akan melihat konten, dan apakah mereka sesuai dengan konten yang kamu promosikan. Bukankah konten yang sudah dibuat hanya akan menjadi sia-sia?
Pasalnya, konten berkualitas tidak hanya berhubungan dengan gambar/video yang bagus, melainkan juga harus membangun koneksi dengan audiensnya.
Saat kamu sudah memahami siapa target audiens, kamu akan lebih mudah membuat konten menyesuaikan target itu. Misalnya, target audiensmu adalah remaja usia 15-20 tahun, berarti kamu perlu membuat konten dengan gaya bahasa ringan dan tidak terlalu kaku.
Contoh Content Creator
Berikut adalah beberapa contoh content creator yang sering dibutuhkan perusahaan:
Writer
Contoh content creator ini biasanya dipecah lagi menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan perusahaan. Hal ini dikarenakan writer bisa mencakup banyak hal, mulai dari penulis artikel, brosur, posting blog, e-mail newsletter, web copy, dan lainnya.
Vlogger dan Streamer
Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan video blogs atau streaming langsung di YouTube. Pekerjaan untuk menyiarkan langsung, memberikan tutorial, melakukan wawancara, dan sebagainya biasanya dikerjakan oleh vlogger atau streamer.
Videografer dan Fotografer
Media sosial berhubungan erat dengan visual. Instagram membutuhkan konten gambar/video, TikTok membutuhkan video, dan lain sebagainya. Dengan foto, gambar, hingga video yang menarik, minat audiens untuk melihat konten itu juga semakin tinggi.
Videografer dan fotografer merupakan orang yang bertugas memproduksi konten visual itu.
Penutup
Content creator bertugas untuk menjadi jembatan antara audiens dan brand melalui kata-kata, foto, video, dan suara. Dengan konten-konten yang baik dan berkualitas, perusahaan bisa menaikkan leads dan profit perusahaan dalam jumlah besar.
Untuk menjadi seorang content creator, kamu perlu memiliki skill komunikasi, rasa ingin tahu, analisis, dan memahami target audiens dengan baik.