RAD

RAD adalah metodologi pengembangan software dengan menggunakan prototype dan feedback yang berulang-ulang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan software berkualitas tinggi dalam waktu singkat.

Software Engineering

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Apa itu RAD?

Untuk membuat software, terdapat banyak metodologi pengembangan, dan salah satu yang populer adalah Rapid Application Development (RAD).

RAD adalah metodologi pengembangan software dengan menggunakan prototype dan feedback yang berulang-ulang.

Pendekatan RAD secara aktif melibatkan pengguna untuk memperoleh umpan balik dari mereka selama proses pengembangan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan software berkualitas tinggi dalam waktu singkat.

Fungsi RAD

Fungsi RAD di antaranya adalah: 

  • Mengembangkan software dengan cepat: Dengan RAD, prototype dibuat dengan cepat dan pengembangannya dilakukan secara berulang-ulang. Hal ini membuat proses pengembangan software semakin cepat dan efisien.
  • Memiliki fleksibilitas yang tinggi: RAD dirancang untuk mengakomodasi ketentuan pembuatan software yang berubah-ubah, sehingga metode ini ideal untuk proyek yang memerlukan fleksibilitas selama proses pengembangannya.  
  • Membuat software yang sesuai kebutuhan pengguna: RAD dalam prosesnya melibatkan end users sehingga dapat memastikan bahwa software yang dikembangkan memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
  • Membuat software yang hemat biaya: RAD seringnya menggunakan kembali komponen software yang telah dipakai sebelumnya, sehingga dapat mengurangi biaya pengembangan. 

Tahapan RAD

Melansir dari lucidchart.com, berikut ini adalah empat tahapan utama RAD: 

#1 Menentukan persyaratan

Pada tahap  ini, developer dan tim terkait akan menggali informasi tentang apa yang dibutuhkan end user. Informasi dari pengguna software cukup penting supaya dapat memahami kebutuhan, preferensi, dan harapan mereka terhadap produknya. 

Tim pengembangan kemudian akan menerjemahkan informasi tersebut dan menjadikannya persyaratan yang berfungsi sebagai panduan pengembangan.

#2 Membuat prototype

Prototype adalah draf kasar software yang dapat dijadikan representasi fungsional dari produk akhir. Prototype ini dibuat untuk diuji oleh pengguna supaya mereka dapat memberikan feedback tentang kegunaan, desain, dan fungsionalitasnya. Berdasarkan feedback yang diterima, tim developer kemudian akan membuat perubahan dan perbaikan yang diperlukan.

#3 Konstruksi cepat

Setelah prototype divalidasi, tim developer akan beralih ke fase konstruksi cepat dan pengumpulan feedback. Pada fase ini, mereka akan mengembangkan produk dalam serangkaian tahap, yaitu perancangan, coding, integrasi fitur, dan testing

Di tahap ini, pengguna juga dapat memberikan feedback untuk memastikan bahwa software-nya memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.

#4 Implementasi

Pada fase ini, tim developer akan menyelesaikan pengembangan software, melakukan testing akhir, dan memberikan training kepada pengguna untuk memakai software-nya. Kemudian, maintenance akan dilakukan supaya tidak ada bug dalam sistem dan dapat memastikan bahwa software tersebut fungsional dan efektif.

Kelebihan RAD

Berdasarkan geeksforgeeks.com, beberapa kelebihan RAD adalah:

Mempersingkat waktu

RAD menggunakan komponen yang dapat digunakan kembali, sehingga dapat mengurangi waktu pengembangan project. Tim developer tidak perlu lagi mencari atau membuat komponen dari nol.

Mendapatkan feedback pengguna 

RAD memerlukan keterlibatan dan feedback pengguna di setiap tahap proses pengembangan, termasuk di tahap awal. Hal ini bermanfaat bagi tim developer karena mereka dapat dengan cepat mengidentifikasi dan menangani setiap masalah yang dimiliki pengguna, sehingga pada akhirnya, mereka dapat menghasilkan software yang sesuai kebutuhan pasar.

Dapat mengurangi biaya

RAD memiliki prinsip efisiensi dan otomatisasi, yang berarti lebih sedikit sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Sebagai contoh, RAD membutuhkan jumlah tim developer yang sedikit supaya dapat lebih hemat biaya. 

Mengembangkan software berkualitas tinggi 

RAD menggunakan tools canggih yang membantu tim developer untuk membuat software berkualitas tinggi dalam rentang waktu yang relatif lebih singkat. Tools ini juga dapat mengotomatiskan banyak proses pengembangan sehingga dapat mengurangi waktu dan usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.

Kekurangan RAD

RAD juga memiliki kekurangan, dan berdasarkan geeksforgeeks, kekurangan RAD adalah: 

Membutuhkan tenaga profesional yang sangat terampil

Karena menggunakan SDM yang sangat sedikit, proyek yang menerapkan RAD juga harus memastikan setiap tenaga profesional yang terlibat memang sangat terampil di bidangnya. Akan banyak pula penggunaan tools canggih sehingga dibutuhkan SDM yang dapat memanfaatkannya secara efektif. 

Tanpa tim developer yang benar-benar ahli, proses pengembangan software akan menjadi sulit. 

Ketergantungan terhadap komponen yang dapat digunakan kembali

Keberhasilan RAD bergantung pada penggunaan komponen yang dapat digunakan kembali. Jika komponen ini tidak tersedia atau tidak dapat dikembangkan, suatu project kemungkinan akan tersendat bahkan gagal.

Membutuhkan koordinasi yang baik 

RAD memerlukan koordinasi yang erat antara team leader, developer, dan pengguna untuk memastikan bahwa proyek dapat diselesaikan tepat waktu. Hal ini bisa jadi sulit bila mereka tidak memiliki sistem koordinasi yang rapi dan terstruktur

Tidak cocok untuk proyek skala kecil

RAD tidak cocok untuk proyek skala kecil karena biaya penggunaan tools dan teknik otomatis dapat melebihi seluruh anggaran project. Dengan demikian, RAD lebih cocok untuk project yang lebih besar dan kompleks sehingga dapat menghasilkan profit.

FAQ (Frequently Asked Question)

Kapan harus menggunakan RAD?

RAD dapat digunakan di saat: 

  • Waktu pengembangan software cukup singkat. 
  • Suatu proyek mempunyai persyaratan yang modular atau dapat dijadikan sebagai standar.
  • Komponen sistem yang sudah ada dapat digunakan dan dimodifikasi untuk membuat sistem baru.
  • Tim developer memiliki pengetahuan dan kemampuan yang kuat untuk menggunakan teknik yang relevan.
  • Perusahaan memiliki anggaran untuk menggunakan tools dan teknik otomatis.

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Software Engineering

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!
ikut kursus gratis
Menu