KOL

Key Opinion Leader atau KOL adalah seseorang yang dianggap ahli di bidang tertentu dan pendapatnya dihormati publik.

Digital Marketing

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Digital Marketing

GRATIS?

Apa itu KOL (Key Opinion Leader)?

Pengertian KOL
Pengertian KOL

Key Opinion Leader atau KOL adalah seseorang yang dianggap ahli di bidang tertentu dan pendapatnya dihormati publik.

KOL telah memperoleh status ahli dan diakui sebagai orang referensial di bidangnya. Mereka terkenal karena prestasi dan kemampuan yang dimiliki.

Profil seorang KOL yang sudah memiliki reputasi tertentu bisa sangat berharga untuk melakukan strategi marketing, sebab mereka telah mendapatkan rasa hormat dari audiens yang mengikutinya dan pendapat mereka dianggap kredibel.

Adanya KOL dimanfaatkan menjadi strategi marketing terutama jika bidang bisnis tersebut berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki KOL, atau setidaknya menarik bagi tipe audiens yang mungkin tertarik dengan produk tersebut.

Jika diperhatikan, beberapa bisnis memilih menggunakan profesional akademis dan ilmuwan dalam pemasaran mereka dengan asumsi orang tersebut memiliki kualifikasi dan pengalaman di bidang yang relevan. Ini bisa dianggap sebagai contoh KOL marketing.

Dikarenakan KOL telah membuktikan pengalaman dan kemampuan di bidang tertentu, suara mereka membawa kekuatan yang berpengaruh besar dalam bisnis. Bahkan, tak jarang perusahaan sering berkonsultasi dengan mereka sebelum membuat keputusan besar. 

Fungsi KOL dalam Strategi Marketing

Followers KOL cenderung mempercayai dan menghargai apa yang mereka katakan, sehingga KOL lebih mudah dalam memengaruhi audiens dalam mengambil keputusan. Hal ini memiliki impact yang cukup besar ke brand yang mereka pilih untuk bekerja sama.

Lebih lanjut, berikut beberapa manfaat KOL dalam strategi marketing:

Menghasilkan lebih banyak penjualan

Jika ada seorang KOL menyebut suatu brand secara positif atau menggunakannya, banyak yang memandang ini sebagai dukungan positif untuk produk tersebut. Followers KOL tersebut kemudian akan memutuskan untuk membeli produk dan jika menyukainya, mereka mungkin menjadi pelanggan tetap.

Misalnya, ada perusahaan skincare membuat serum dengan formula terbaru. Jika seorang dokter kulit terkenal memberikan video review positif tentang serum tersebut, banyak audiens akan mulai secara aktif mempertimbangkan dan membeli.

Dukungan dari KOL dapat mendorong ribuan, ratusan, bahkan mungkin jutaan orang untuk memilih produk/layanan milik perusahaan dibandingkan kompetitor lain.

Beriklan di target audiens yang tepat

Memilih KOL yang tepat juga berkesempatan untuk memiliki audiens berdasarkan minat dan ketertarikan mereka.

Jika perusahaan berhasil bekerja sama dengan KOL yang memiliki followers sesuai target pasar, perusahaan itu berpeluang menarik audiens yang berpikiran dan memiliki minat sama sekaligus meminimalkan audiens yang tidak relevan.

Menjangkau audiens lebih luas dan meningkatkan engagement

Berkolaborasi dengan KOL membuat brand mendapatkan lebih banyak feedback karena KOL akan membagikan produk/layananan bisnis ke followers-nya. KOL juga berpeluang memiliki audiens yang lebih terfokus dan followers mereka umumnya lebih aktif di setiap postingan, seperti memberikan likes, shares, dan comments.

Brand terlihat lebih kredibel

Salah satu strategi marketing yaitu perlu adanya dukungan publik dari pakar industri yang berkaitan dengan brand. Pendapat ahli sangat berharga dalam hal kepercayaan audiens terhadap produk.

Dengan kata lain, dukungan dari KOL membuat brand tampak lebih kredibel.

Memperluas pemasaran secara alami di luar media sosial

Seorang KOL sudah meraih berbagai pencapaian pribadi sebelum jadi perwakilan suau brand. Sosok mereka diakui karena prestasi atau sudah meraih banyak penghargaan.

Tidak hanya punya kredibilitas yang diakui orang-orang sekitarnya, followers media sosial juga akan datang dengan sendirinya setelah mereka membangun dan mencapai kesuksesan. Dengan menggandeng KOL seperti ini memungkinkan bisnis memperluas jangkauan karena KOL tidak semata-mata tenar di dunia maya, tapi juga punya massa di luar platform medsos.

Jenis-jenis KOL

Dirangkum dari Kol Square, berikut beberapa jenis KOL:

Nano-KOL

Nano-KOL adalah pakar bidang tertentu yang jumlah followers-nya tergolong masih sedikit namun sangat aktif. Mereka biasanya memiliki kurang dari 10.000 followers tetapi tetap berdampak signifikan pada opini dan keputusan audiens.

Nano-KOL sering kali lebih mudah diajak bekerja sama dibandingkan KOL yang followers-nya lebih lebih besar dan rekomendasi mereka tidak kalah berbobot.

Micro-KOL

Micro-KOL memiliki followers yang lebih banyak daripada nano-KOL, biasanya antara 10.000 sampai 100.000 followers.

Melalui media sosialnya, micro-KOL membangun audiens yang setia dan memiliki keterlibatan tinggi. Rekomendasi mereka sangat berpengaruh bagi followers, sehingga brand bisa memanfaatkan micro-KOL untuk menjangkau lebih banyak orang dalam target pasar tertentu.

Macro-KOL

Basis followers macro-KOL sangat besar dan jumlahnya minimal 100.000 followers. Jumlah ini berdampak pada besarnya audiens yang dapat dijangkau. Namun, luasnya jangkauan audiens juga mengartikan mereka tidak begitu intens dengan audiensnya.

Keuntungan bekerja sama dengan macro-KOL adalah mereka telah mendapatkan tingkat kepercayaan dan otoritas tinggi di bidang terkait.

Contoh KOL

Berikut beberapa orang yang bisa dianggap sebagai KOL karena profesi, pengalaman, dan kesuksesannya.

dr. Richard Lee, MARS, AAAM

Contoh KOL

Richard Lee terkenal sebagai dokter yang banyak membahas tentang kulit dan kecantikan. Ia sering melakukan review produk skincare dan makeup sesuai dengan pengetahuan ilmiah di dunia kedokteran.

Richard Lee juga sering bekerja sama dengan brand kecantikan untuk me-review dan mempromosikan produk yang aman digunakan.

Najwa Shihab

Contoh KOL
Contoh KOL

Sebagai seorang jurnalis senior, Najwa Shihab merupakan salah satu publik figur berpengaruh di bidang sosial politik. Ia telah memiliki pengalaman puluhan tahun sebagai jurnalis.

Tak jarang setiap postingan media sosial miliknya sering memiliki engagement tinggi. Setiap mem-posting konten baru, banyak followers berkomentar dan membagikan konten tersebut.

Ade Rai

Contoh KOL
Contoh KOL

Ade Rai adalah salah seorang binaragawan terkenal di Indonesia. Sama seperti lainnya, Ade Rai juga sering membagikan pengetahuan tentang kesehatan tubuh dan aktivitas olahraga.

Ade Rai memiliki klub fitness di berbagai kota dan telah meraih beberapa penghargaan. Banyak audiens menerapkan pola dan aktivitas hidup sehat dengan melihat konten-konten miliknya.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa perbedaan KOL dan influencer?

KOL sebenarnya mirip dengan influencer karena mereka sama-sama memiliki pengaruh.

Namun, perbedaan utamanya adalah konsep influencer berasal dan dikembangkan dari media sosial. Siapa pun yang memiliki followers banyak berkesempatan menjadi influencer. Di sisi lain, seorang KOL memiliki profesi paralel, seperti jurnalis, politisi, dokter, pengusaha, maupun penulis.

KOL juga punya audiens yang lebih spesifik dan umumnya pendapat KOL dihargai sebagai ahli di bidang tersebut.

Berbeda dengan influencer yang tidak mungkin ada selain di media sosial, KOL bisa saja tidak perlu hadir secara online.

Berikut beberapa perbedaan lain antara KOL dan influencer:

  • KOL cenderung tidak merekomendasikan produk yang berkaitan dengan profesinya berdasarkan biaya yang diterima, walaupun memang ada beberapa KOL yang berkolaborasi dengan brand dan mendapatkan kompensasi. Influencer lebih sering merekomendasikan karena mendapatkan imbalan tertentu. Artinya, brand yang ingin bekerja sama dengan influencer pendekatannya jauh lebih praktis.
  • Motivasi yang mendorong audiens mengikuti KOL dan influencer juga berbeda. Bagi influencer, hal terpenting adalah mendapatkan banyak followers. Orisinalitas dan kualitas konten yang mereka posting secara langsung menentukan dampak dan jumlah followers. Sementara KOL tidak memprioritaskan followers, tetapi menganggapnya sebagai pelengkap dan tidak menjadi cerminan kredibilitasnya.
  • Dalam praktiknya, tidak semua influencer memiliki pengetahuan ahli yang memadai tentang suatu bidang untuk menjadi KOL. Mereka hanya ahli dalam berkomunikasi.

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Menu