Failure Testing

Failure testing adalah kondisi di mana sistem atau aplikasi tidak berfungsi sesuai dengan persyaratan atau harapan yang telah ditetapkan.

Software Engineering

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Apa itu Failure dalam Software Testing? 

pengertian failure testing

Failure testing adalah kondisi di mana sistem atau aplikasi tidak berfungsi sesuai dengan persyaratan atau harapan yang telah ditetapkan. Situasi ini terjadi ketika software tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar, menghasilkan error, crash, atau hasil tidak terduga.

Biasanya, failure terjadi karena adanya masalah dalam produk yang disebabkan oleh satu atau lebih defect/bug dalam kode software.

Mengidentifikasi failure memberikan informasi berharga tentang kelemahan dan potensi risiko dalam sistem. Dengan hasil tersebut, developer dapat segera memperbaiki masalah yang ditemukan, meningkatkan keandalan sistem, dan memastikan ada mekanisme pemulihan yang tepat jika terjadi hal di luar ekspektasi.

Selain itu, dengan memahami bagaimana sistem bereaksi terhadap kegagalan operasional, developer bisa mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari masalah di masa depan dan memastikan produk akhir aman dipakai oleh end user.

Penyebab Failure

Penyebab failure dalam pengujian perangkat lunak bervariasi, tetapi umumnya dikaitkan dengan beberapa faktor berikut:

  • Kesalahan pemrograman: kesalahan oleh developer dalam menulis kode, seperti logic error, kesalahan sintaks, atau penggunaan fungsi yang tidak tepat menyebabkan kegagalan sistem.
  • Kesalahan desain: jika sistem tidak dirancang dengan mempertimbangkan semua spesifikasi dan kebutuhan user, hal ini berpeluang menyebabkan kegagalan fungsi dan performa aplikasi.
  • Buruknya kondisi environment: faktor-faktor seperti masalah jaringan atau kondisi hardware yang buruk menjadi indikasi adanya kegagalan sistem.
  • Kesalahan dalam input data: data tidak valid atau tidak terduga dapat menyebabkan failure, terutama jika sistem tidak dirancang untuk menangani jenis kesalahan input ini.
  • Integrasi dan ketergantungan sistem: failure bisa terjadi ketika sistem atau komponen yang berbeda tidak terintegrasi dengan baik. Hal serupa juga akan terjadi saat ada failure dalam layanan eksternal yang biasanya diandalkan oleh aplikasi.
  • Serangan keamanan: aktivitas berbahaya seperti serangan malware, hacking, atau serangan DDoS berpotensi menyebabkan kegagalan sistem.
  • Kesalahan konfigurasi: konfigurasi yang tidak tepat dari parameter sistem, database, atau infrastruktur jaringan bisa membuat kegagalan aplikasi/sistem.

Contoh Failure dalam Software Testing

Failure dalam software testing sering kali melibatkan situasi di mana sistem tidak berfungsi seperti yang diharapkan atau menghasilkan hasil yang salah, contohnya:

Kasus failure dalam transaksi bank

Ada sebuah aplikasi perbankan online di mana user dapat mentransfer dana ke rekening lain. Selama proses transfer, sistem seharusnya mengurangi jumlah yang ditransfer dari saldo rekening pengirim dan menambahkannya ke rekening penerima.

Namun, karena cacat dalam kode, aplikasi mengurangi jumlah yang ditransfer dari pengirim tetapi tidak menambahkannya ke rekening penerima.

Dalam skenario ini, end user mengalami kegagalan fungsi karena dana yang seharusnya ditransfer hilang dalam proses. Tidak hanya menghasilkan hasil yang salah, failure jenis ini juga berdampak negatif pada pengalaman pengguna sekaligus menyebabkan kerugian finansial.

Kasus failure dalam sistem e-commerce

Sistem e-commerce sering menggunakan algoritma canggih untuk merekomendasikan produk yang relevan kepada pelanggan berdasarkan riwayat penelusuran dan pembelian sebelumnya.

Namun, jika terjadi failure dalam sistem rekomendasi, pelanggan akan melihat rekomendasi yang tidak relevan atau bahkan produk yang tidak ada hubungannya dengan minat mereka.

Failure bisa terjadi karena kesalahan dalam algoritma logic atau kesalahan dalam mengambil data pelanggan. Akibatnya, pelanggan mungkin merasa kecewa, mengurangi kemungkinan pembelian lebih lanjut dan menurunkan efektivitas strategi marketing.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa perbedaan defect vs failure?

Dalam software testing, defect dan failure merupakan dua istilah berbeda namun saling berkaitan.

Defect (sering juga disebut sebagai bug atau fault) adalah ketidaksesuaian atau kesalahan dalam kode sumber software. Di sisi lain, failure adalah kondisi di mana software tidak dapat berfungsi seperti yang diharapkan atau memberikan output yang salah.

Failure biasanya merupakan hasil dari satu atau lebih defect. Dengan kata lain, failure terjadi saat defect dalam kode memengaruhi sistem operasi atau pengalaman pengguna.

Lebih lanjut, berikut tabel perbedaan defect vs failure:

perbedaan defect vs failure

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Software Engineering

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!
ikut kursus gratis
Daftar Isi