Overview
Pada dasarnya, hampir semua database memiliki bahasa SQL. Masing-masing database memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga sebagai programmer kita perlu untuk mencermati kelebihan dan kekurangan masing-masing database dan fungsinya apabila kita memilih untuk menggunakannya.
Database SQL terdiri dari berbagai macam dengan kegunaannya masing-masing. Ada beberapa jenis database yang cocok untuk mengelola data berskala besar, ada pula yang dengan mudah terintegrasi dengan layanan cloud computing.
Sebelum membahas lebih jauh terkait jenis-jenis database SQL dan cara memilihnya, kita uraikan dulu definisi database di SQL.
Definisi Database di SQL
Database merupakan sebuah kumpulan dari data yang sudah tersusun dan dapat diakses secara elektronik menggunakan perangkat digital. Database digunakan untuk menampung, mengatur, dan mengambil data dalam sebuah sistem komputer.
Database banyak digunakan untuk berbagai macam aplikasi, dari aplikasi yang digunakan personal sampai aplikasi kompleks yang biasa digunakan oleh perusahaan besar.
Sebuah database biasanya berupa satu atau lebih tabel yang memuat informasi dalam bentuk yang spesifik. Sebuah tabel terdiri atas baris dan kolom, di mana baris merepresentasikan tiap data yang tercatat sedangkan kolom merepresentasikan fitur.
Data yang ada dalam database dapat dimanipulasi dan juga diambil dengan menggunakan query, yaitu perintah yang dimasukan ke dalam database, yang biasa berupa bahasa query seperti structured query language (SQL).
Dalam segi pemasangan dan desain database itu sendiri, dibuat sedemikian rupa agar sangat efisien untuk menampung dan mengatur data dalam jumlah yang banyak dan menyediakan pengamanan bagi data.
Sebuah database bisa berada dalam sebuah komputer atau koneksinya dapat dibagi ke beberapa komputer melalui jaringan internet.
Lantas, apa itu SQL?
Structured query language atau biasa disebut SQL merupakan bahasa query yang biasa digunakan pada relational database untuk memanggil, memanipulasi, dan memodifikasi data.
SQL sendiri banyak digunakan di berbagai macam database seperti MySQL yang umum ditemukan, OracleDB, PostgreSQL, Microsoft SQL Server, SQLite, dan lainnya.
Query pada SQL dirancang agar mudah dimengerti, ditulis, dan dibaca oleh programmer, sehingga membuat SQL merupakan salah satu bahasa pemrograman yang user-friendly. Pada dasarnya, hampir semua database memiliki bahasa SQL.
Jenis-jenis Database SQL
Berikut kita akan membahas beberapa jenis database yang umum digunakan :
#1 MySQL
MySQL merupakan salah satu jenis database yang cukup sering digunakan, karena sifatnya open-source dan juga tersedia untuk berbagai macam jenis platform seperti Linux, Windows, dan Mac OS.
MySQL mendukung berbagai jenis bahasa pemrograman seperti Java, PHP, dan Python yang memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi berbasis web dan desktop yang interaktif dan dinamis.
MySQL ini menggunakan bahasa SQL untuk mengelola data dalam database. Selain itu di dalam MySQL juga dapat mengatur hak akses dan membatasi beberapa user untuk dapat mengakses data yang sensitif.
Untuk mengunduh MySQL, programmer bisa mengunjungi situs ini: MySQL :: MySQL Downloads dan memilih sesuai platform yang digunakan. Setelah diunduh dan dikonfigurasi, maka tampilan MySQL menggunakan MySQL Workbench adalah sebagai berikut:
#2 Oracle Database
Oracle Database merupakan salah satu jenis database yang cukup sering digunakan. Database ini dikembangkan oleh perusahaan teknologi Oracle Corporation.
Oracle Database merupakan salah satu manajemen basis data relasional (RDBMS) yang dapat digunakan di beberapa platform seperti Linux, Windows, dan UNIX.
Selain itu, Oracle Database juga mendukung beberapa bahasa pemrograman seperti Java, C++, dan Python yang memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi yang interaktif dan dinamis.
Sama seperti halnya MySQL, Oracle Database juga menggunakan bahasa SQL untuk mengelola data dalam database. Selain itu, Oracle Database juga memiliki fitur keamanan yang kuat, termasuk kontrol akses dan juga enkripsi data. Berikut merupakan tampilan dari Oracle Database atau biasa disebut dengan SQL Developer:
#3 PostgreSQL
PostgreSQL atau biasa sering disebut postgres merupakan salah satu jenis database yang sering digunakan dan sudah ada sejak lama. Postgres dikenal dengan sistem database yang stabil dan bisa diintegrasikan dengan aplikasi lainnya. Postgres mendukung berbagai macam jenis query yang kompleks, seperti view, stored procedure, bahkan subquery yang kompleks.
Selain itu, postgres juga mendukung koneksi dengan beberapa bahasa pemrograman lainnya seperti bahasa C, Python, dan Java. Postgres juga dapat memuat jenis data JSON, sehingga dapat digunakan baik untuk relasional maupun non-relational database.
Postgres sangat populer untuk digunakan di perusahaan besar ataupun ketika menggunakan aplikasi yang membutuhkan database. Postgres sering dipilih karena dapat membuat query yang kompleks.
Postgres juga jadi pilihan yang baik untuk dimanfaatkan sebagai data warehousing tool dan business intelligence tool. Berikut merupakan tampilan Postgres pada umumnya:
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#4 Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server adalah sebuah manajemen basis data berbasis relasional (RDBMS) yang mendukung berbagai macam proses transaksi yang bersifat real-time, mendukung aplikasi business intelligence, dan analisis dalam lingkungan IT.
Dalam aplikasinya dan penulisannya, Microsoft SQL Server menggunakan bahasa pemrograman SQL untuk memanipulasi dan mengambil data di dalam database.
SQL Server, yang merupakan salah satu server yang ada di dalam Microsoft SQL Server menggunakan bahasa T-SQL atau disebut juga Transaction-SQL. Bahasa ini menambahkan beberapa bahasa pemrograman SQL tambahan yang digunakan untuk memproses data real-time, di luar bahasa pemrograman SQL biasa.
Untuk manajemen data, Microsoft menyediakan beberapa extension dan aplikasi yang bisa diunduh bersamaan dengan Microsoft SQL Server, di antaranya:
- SQL Server Integration Services (SSIS) yang digunakan untuk mengekstrak, merubah, dan mengirim data (ETL) dari tabel dalam database ke database lain.
- SQL Server Management Studio (SSMS) yang digunakan untuk monitoring dan mengatur database. Berikut contoh tampilan penggunaan SSMS:
#5 SQLite
SQLite pada dasarnya tidak memiliki sebuah aplikasi yang dapat menampungnya. SQLite ini pada awalnya merupakan sebuah library yang mengadaptasi fitur standalone, serverless, zero-configuration, dan mesin database transaction.
SQLite ini gratis dan dapat digunakan secara bebas baik secara komersial maupun nonkomersial. SQLite ini merupakan jenis database yang paling banyak digunakan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari dan aplikasi yang membutuhkan database sederhana.
Tidak seperti kebanyakan database lainnya, SQLite tidak memiliki server terpisah. SQLite membaca dan menulis data langsung ke memori file disk komputer, menciptakan sebuah file baru dengan extension .sql.
Tipe data .sql ini mengandung beberapa informasi yang layaknya dimiliki oleh sebuah database utuh seperti postgres, seperti indices, banyak tabel, triggers, dan juga view di dalam sebuah file .sql tersebut.
Karena bentuknya yang merupakan flat file, maka database tersebut dapat dengan mudah di-copy, sehingga membuat SQLite ini cocok digunakan untuk Application File Format, database yang digunakan pada aplikasi.
Walaupun dengan fungsinya yang sederhana dan memiliki fitur yang mirip seperti pada database pada umumnya, SQLite tidak cocok digunakan sebagai pengganti database seperti PostgreSQL dan Oracle.
Alasannya, bentuk SQLite merupakan sebuah file, sehingga SQLite memerlukan memori agar dapat bekerja. Berikut merupakan contoh database dan juga penggunaan bahasa pemrograman SQL untuk memanggil dan memanipulasi data yang ada di dalam SQLite, diprogram dengan menggunakan SQL Online Editor, yaitu SQLOnline.com:
Penutup
Kita telah melihat beberapa jenis database yang ada dan juga aplikasinya. Untuk penggunaannya dan skalabilitasnya masing-masing tergantung dengan bagaimana kita sebagai programmer akan menggunakan data yang ada di dalam database tersebut.
- Apabila kita menggunakan data dalam skala besar dan banyak digunakan untuk kebutuhan analisis, ada baiknya kita menggunakan database yang lebih kuat seperti PostgreSQL ataupun MySQL.
- Apabila kita membutuhkan database yang dapat dengan mudah terintegrasi dengan layanan cloud computing, kita bisa menggunakan beberapa jenis database yang mendukung pemrograman berbasis cloud, seperti Google BigQuery ataupun Amazon Redshift.
- Apabila kita membutuhkan database yang digunakan hanya untuk pemrosesan sementara, maka kita dapat menggunakan SQLite dalam proses tersebut.
Masing-masing database memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga sebagai programmer kita perlu untuk mencermati kelebihan dan kekurangan masing-masing database dan fungsinya apabila kita memilih untuk menggunakannya.
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)