13 Skill yang Harus Dimiliki Business Analyst
Apa saja skill yang harus dimiliki business analyst? Mahir dalam skill teknis saja tidaklah cukup, berikut skill penting lainnya yang harus dikuasai!
Data Analytics
Hasna Latifatunnisa
Menurut CIO, business analyst perlu memahami cara menarik, menganalisis, melaporkan, dan membagikan informasi tentang data kepada orang lain lalu menerapkannya untuk bisnis.
Untuk melakukan tugas-tugas itu, kamu membutuhkan berbagai skill penting.
Mahir dalam skill yang tepat akan membantu kamu lebih efektif dalam melakukan analisis dan menghadapi tantangan bisnis yang ada di perusahaan.
Lalu, apa saja skill yang harus dimiliki business analyst? Simak penjelasannya di artikel ini.
Soft Skill Business Analyst
Business analyst hadir untuk memecahkan permasalahan bisnis perusahaan. Mereka membantu anggota tim lain dalam membuat solusi melalui data yang sudah dianalisis dan divisualisasi.
Oleh karena itu, dirangkum dari berbagai sumber, business analyst memerlukan berbagai soft skill seperti berikut:
#1 Komunikasi dan Interpersonal
Kemampuan komunikasi dan interpersonal hampir dibutuhkan di semua role pekerjaan. Bagi business analyst, diperlukan skill komunikasi tertulis dan verbal untuk menyampaikan berbagai gagasan dan fakta kepada stakeholder.
Nantinya, kamu harus bisa menerjemahkan dan mempresentasikan kumpulan data rumit kepada orang-orang non-teknis. Dengan skill komunikasi yang mumpuni, orang lain akan lebih mudah memahami informasi/wawasan yang kamu sampaikan.
#2 Berpikir Kritis dan Analitis
Saat menjalani pekerjaan sebagai business analyst, kamu tentu akan menemukan ratusan hingga jutaan data. Tugasmu bukan hanya mengumpulkan data-data itu tetapi juga harus memilih data mana saja yang harus dikumpulkan.
Skill berpikir kritis dan analitis membuatmu bisa menganalisis dan menyoroti data-data penting yang sekiranya berguna dalam membuat keputusan bisnis. Kamu perlu memiliki jiwa analitis untuk tahu data mana yang bersifat penting dan tidak penting.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#3 Skill Adaptasi
Dalam dunia profesional, terlebih perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, perubahan bisa terjadi kapan saja. Tidak menutup kemungkinan kamu akan menerima revisi atau perubahan di menit-menit terakhir deadline pengumpulan tugas.
Untuk itu, kamu perlu memiliki jiwa adaptasi yang tinggi. Jadilah proaktif untuk mengamati perubahan yang ada di sekitar kamu. Hindarilah menunda tugas agar kapan pun perubahan itu terjadi, kamu siap menghadapinya.
#4 Mengelola Stakeholder dan Bersikap Profesional
Stakeholder management adalah penentu keberhasilan proyek. Stakeholder yang dikelola dengan baik akan memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis.
Stakeholder biasanya memiliki kepentingan masing-masing. Sebagai business analyst, kamu harus memahami cara mengelola berbagai kepentingan tersebut secara profesional agar nantinya mereka semua berada dalam tujuan yang sama.
Apabila hubungan dengan stakeholder berjalan baik, keberhasilan proyek dan reputasi perusahaan cenderung meningkat.
#5 Leadership
Seorang business analyst tidak bekerja sendiri. Kamu memiliki tim yang perlu memiliki koordinasi yang baik satu sama lain. Dengan skill leadership, kamu diharapkan mampu mengambil keputusan yang relevan dengan bisnis, membangun tim yang solid, dan alur informasi antar tim terjalin dengan baik.
#6 Skill dalam Mengajukan Pertanyaan/Permasalah Terbaik
Hal pertama yang harus dilakukan dalam analisis bisnis adalah menentukan tujuan bisnis.
Sebelum akhirnya membuat keputusan tentang tujuan utama bisnis perusahaan, kamu harus mengidentifikasi berbagai pertanyaan terkait dengan visi yang ingin dicapai.
Jika dari awal pertanyaan yang diajukan tidak tepat, maka jawaban dan tujuan yang ingin dicapai juga tidak akan tepat sasaran.
Untuk mengasah skill ini, kamu perlu benar-benar memahami apa yang diinginkan pelanggan dan stakeholder. Jika tidak, kemungkinan adanya salah tafsir semakin besar.
#7 Skill Listening
Tak hanya pandai berkomunikasi, kamu juga harus mahir mendengarkan. Dengan skill listening, kamu bisa mengidentifikasi persyaratan yang diperlukan dalam proyek sekaligus memahami kebutuhan pelanggan dan stakeholder (keinginan, tujuan, dan motivasi mereka).
Skill ini juga membuat stakeholder merasa didengarkan dan dihargai, sehingga hubungan akan terjalin dengan baik.
Hard Skill Data Analyst
Berdasarkan Simplilearn, setidaknya kamu harus menguasai hard skill business analyst utama berikut ini:
#1 SQL dan Database
Hard skill utama yang harus dimiliki business analyst adalah pemahaman SQL dan database. Mengapa demikian?
Dengan SQL, kamu dapat mengambil, mengakses, memanipulasi, dan menganalisis data. Selain itu, SQL berguna untuk menyajikan visualisasi data kepada stakeholder.
Nantinya, kamu akan sering berhadapan dengan data terstruktur. Maka, kamu juga perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang database, misalnya database MySQL dan Microsoft SQL Server.
#2 Memahami Tujuan Bisnis
Seperti namanya, business analyst sudah pasti harus memahami berbagai hal tentang bisnis, termasuk masalah, tujuan, dan solusi yang tepat.
Dalam menjalankan tugas, kamu akan banyak bekerja untuk meningkatkan produksi, penjualan, sekaligus aliran pendapatan. Hal ini menjadikan kamu perlu memahami seluk-beluk bisnis dan pengetahuan domain dalam organisasi tempatmu bekerja.
#3 Programming Languages
Analyst berhubungan erat dengan data. Dibutuhkan skill programming agar analisis data yang kamu lakukan bisa berjalan lebih cepat dan lebih baik.
Memiliki dasar yang kuat di bahasa pemrograman seperti R dan Python membantu kamu menyelesaikan berbagai permasalahan kompleks secara efisien.
#4 Pembuatan Laporan dan Dashboard
Sudahkah kamu mempelajari berbagai tools business intelligence?
Jika belum, segeralah mulai memahami berbagai tools itu. Seorang business analyst diharuskan membuat laporan dan dashboard berkaitan dengan data yang sedang dikerjakan. Untuk membuat laporan ini, kamu memerlukan tools seperti Tableau dan Power BI.
Laporan yang kamu buat membantu organisasi/perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat berbasis data.
#5 Microsoft Excel
Mahir mengoperasikan Excel bisa dikatakan sebagai hard skill dasar yang harus kamu miliki. Pasalnya, Excel merupakan tool analisis yang sering digunakan untuk melakukan perhitungan, menganalisis anggaran, dan mengungkap pola-pola bisnis.
Banyak hal yang bisa dilakukan business analyst menggunakan Excel, misalnya membuat model pertumbuhan pendapatan, membuat daftar pengeluaran produk, dan banyak lainnya. Tak heran jika setiap kualifikasi business analyst banyak yang mencantumkan Excel sebagai skill yang harus dikuasai.
#6 Dokumentasi dan Presentasi
Setelah data selesai dianalisis, tibalah saatnya business analyst mempresentasikan hasil temuannya.
Untuk melakukan presentasi ini, terlebih dahulu kamu perlu membuat dokumentasi hasil proyek secara ringkas dan jelas. Setelahnya, kamu dapat mempresentasikan dengan percaya diri di depan stakeholder dan klien.
Adanya dokumentasi yang terorganisir memudahkan kamu dalam mempresentasikan data-data yang sifatnya teknis kepada orang-orang non-teknis.
Penutup
Untuk menjadi business analyst profesional, diperlukan berbagai skill penting, baik soft skill maupun hard skill. Memiliki skill di atas akan memudahkan pekerjaanmu sebagai business analyst dan tugas-tugas yang dikerjakan bisa lebih efektif.
Saat melamar pekerjaan sebagai business analyst, kamu harus menonjolkan hard skill dan soft skill dengan cara menyebutkannya pada CV, menjelaskan pada recruiter saat interview, sekaligus membahasnya saat mengirim surat lamaran.