Overview
Masih banyak pertanyaan terkait apakah ada jurusan data analyst. Dalam praktiknya di dunia kerja, profesi DA banyak datang dari lulusan beragam jurusan kuliah, tidak semuanya linier dengan disiplin ilmu data analytics. Yuk, simak info selengkapnya!
“Apakah seorang data analyst harus berasal dari jurusan kuliah tertentu?”
Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh fresh graduates atau pejuang switch career dalam dunia kerja.
Untuk mendapatkan pekerjaan sebagai data analyst, kamu tentu harus memiliki kualifikasi dan skill yang tepat sekaligus dibutuhkan perusahaan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah kamu memerlukan gelar khusus untuk menjadi data analyst, bagaimana jika kamu merasa salah jurusan, dan harus belajar dari mana agar bisa menjadi data analyst profesional yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan.
Jurusan Data Analyst di Indonesia
Untuk menjadi data analyst, kamu membutuhkan kombinasi unik antara skill teknis dan interpersonal.
Namun, menemukan seorang profesional yang dicari dengan keterampilan ini menjadi sulit, mengingat di Indonesia tidak ada jurusan spesifik bernama data analytics.
Hal ini tentunya memunculkan pertanyaan, “Apakah untuk menjadi data analyst membutuhkan gelar sarjana? Sedangkan tidak ada jurusan data analyst di Indonesia?”
Mengingat rumitnya hal yang perlu dipelajari, gelar sarjana adalah persyaratan minimum yang sebagian besar diajukan perusahaan untuk posisi data analyst.
Lantas, gelar sarjana apa yang diperlukan?
Berikut adalah beberapa jurusan yang umumnya mengajarkan dan erat dengan data analytics.
#1 Jurusan Matematika
Berkuliah di Jurusan Matematika tentu membuat kamu mempelajari banyak hal berkaitan dengan angka dan konsep matematika, mulai dari aljabar, geometri, kalkulus, serta banyak lainnya.
Dengan belajar mendalam tentang matematika, maka skill analisis, berpikir kritis, dan problem-solving akan terus terasah. Itulah mengapa jurusan ini biasanya erat dengan pekerjaan data analyst, sebab dalam data analytics kamu membutuhkan berbagai skill itu.
#2 Jurusan Statistika
Jurusan Statistika memiliki banyak kemiripan dengan Jurusan Matematika. Bedanya, statistika terfokus untuk mempelajari pengolahan data-datanya, mulai dari mengumpulkan, menganalisis, hingga menyajikan data yang mudah dipahami orang lain.
Ilmu yang dipelajari di Jurusan Statistika memiliki kemiripan spesifik dengan job description data analyst yang banyak berkaitan dengan pengolahan dan penyajian data.
#3 Jurusan Ilmu Komputer
Di Jurusan Ilmu Komputer, kamu akan mempelajari banyak hal tentang statistik dan analitis. Itulah mengapa Jurusan Ilmu Komputer juga cocok untuk calon data analyst profesional.
Jurusan ini juga memungkinkan kamu belajar konsep Artificial Intelligence (AI), desain algoritma, dan bahasa pemrograman yang dapat menjadi bekal untuk karirmu di masa depan.
#4 Jurusan Sistem Informasi
Dengan gelar sarjana Sistem Informasi, seseorang pasti sudah tidak asing lagi mengenai cara mengidentifikasi proses bisnis berdasarkan data yang tersedia. Lulusan dari jurusan ini diharapkan mampu merancang sebuah sistem berbasis data. Tak heran jika sarjana Sistem Informasi juga dipercaya menjadi data analyst profesional.
Perlu diketahui bahwa gelar sarjana empat jurusan di atas tidak selalu menunjukkan jurusan yang harus diambil untuk menjadi data analyst. Kamu tetap bisa terjun ke dunia data analytics meski berasal dari jurusan/bidang lain. Bagaimana caranya? Mari kita pahami artikel ini lebih lanjut.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
Ingin Berkarir Jadi Data Analyst tapi Salah Jurusan Kuliah?
Apabila kamu ingin fokus berkarir sebagai data analyst tapi merasa salah jurusan kuliah, tak perlu khawatir.
Untuk menjadi seorang profesional, kebanyakan perusahaan akan melihat berdasarkan pengalaman kamu. Dengan kata lain, hal yang kamu harus lakukan adalah mencari pengalaman sebanyak-banyaknya di bidang data analytics, seperti mengikuti sertifikasi atau magang.
Bukan tidak mungkin kamu tidak bisa berkarir sebagai data analyst meski jurusan atau gelar sarjana kamu tidak mencakup keempat jurusan di atas. Bahkan, saat ini banyak data analyst berasal dari switch career.
Artinya, mereka benar-benar mempelajari bidang data analytics dari nol saat sudah memasuki usia kerja dan jurusan kuliahnya tidak berhubungan langsung dengan data analytics.
Salah satu contoh nyata data analyst yang bukan berasal dari keempat jurusan di atas adalah Hang Kesturi Said, alumni Full-Stack Data Analytics di RevoU.
Hang Kesturi atau biasa dipanggil Haka merupakan lulusan Business Management di University of London. Ia memutuskan untuk mengikuti kursus data analytics dan kini sukses mengantarkannya menjadi data analyst di salah satu e-commerce di Indonesia.
Haka bukan satu-satunya data analyst dengan gelar pendidikan yang tidak linier dengan ilmu komputer maupun sistem informasi. Banyak alumni RevoU Full Stack Data Analytics yang sukses di-hired sebagai data analyst meski lulusan jurusan non-IT. Simak cerita mereka di video ini, ya!
Sederhananya, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Kamu bisa memulai karier sebagai data analyst asalkan memiliki keinginan dan motivasi tinggi untuk belajar dan memperbanyak pengalaman.
Fresh Graduates atau Ingin Switch Career Data Analyst, Belajar dari Mana?
Fresh graduates dan pejuang switch career sama-sama memiliki kesamaan. Keduanya sudah memasuki usia produktif alias siap kerja di dunia profesional.
Lalu, bagaimana jika ingin menjadi data analyst tapi tidak memiliki basic skill-nya sama sekali? Apakah masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan mereka yang berasal dari jurusan kuliah tertentu?
Tenang, kamu masih bisa belajar data analytics dengan menerapkan hal-hal berikut ini.
#1 Cari Sumber Belajar Data Analyst Gratis
Di zaman yang serba digital ini memberikan banyak keuntungan bagi kita untuk mencari bahan belajar. Kami sudah merangkum berbagai referensi sumber belajar data analytics yang bisa kamu akses secara gratis!
Blog dan Platform Data Analytics
- Analytics Vidhya
- R-bloggers
- Analytics Insight
- CIO
- Analytics Engineering Roundup
- Cassie Kozyrkov melalui Medium
- Towards Data Science melalui Medium
Kursus Online
Bahan Bacaan
- Panduan Lengkap Data Analytics di Asia Tenggara bagi Pemula
- Data Analytics for Beginners oleh Thinkful
YouTube
#2 Bangun Networking dengan Pakar
Kamu tidak bisa diam di tempat dan menunggu bola. Kamu harus menjemput bola.
Kira-kira itulah pengandaian yang tepat digunakan di sini. Untuk menjadi seorang data analyst, sebisa mungkin kamu perlu membangun networking dengan komunitas atau para ahli data analytics.
Seperti yang diungkapkan Haka dalam ceritanya di Journal RevoU: Lulusan Business Management Jadi Data Analyst di E-commerce, data analyst tidak hanya berkaitan dengan sesuatu di balik layar saja. Lebih dari itu, kamu memerlukan skill komunikasi yang nantinya dapat memudahkan karirmu di masa depan.
Untuk membangun networking, mulailah untuk membangun koneksi melalui LinkedIn dengan pakar-pakar data analytics, misalnya dengan kedua instructor FSDA RevoU berikut ini.
Doni Surya Putra adalah seorang expert data analytics yang sudah berpengalaman lebih dari 7 tahun di bidang data. Saat ini, ia bekerja sebagai Head of Data Engineering di TipTip, salah satu platform bagi content creators seluruh Asia Tenggara.
Ia suka berpikir dan bekerja dengan angka. Tak hanya itu, Doni mempelajari dan menyukai semua topik terkait big data, seperti Python, SQL, data warehouse, dan sebagainya.
Pakar data analyst lainnya yang tak kalah keren adalah Luqman Syauqi Hidayat, Head of Data di Mamikos.
Pengalamannya selama 8 tahun lebih sebagai data analyst menjadikan Luqman memiliki latar belakang teknis dan ketajaman bisnis yang kuat. Ia juga berpengalaman dalam manajemen sumber daya. Luqman bermitra dengan para pemimpin bisnis dan produk untuk memecahkan masalah menggunakan data dan analitik.
Kamu bisa mulai connect dan bertanya-tanya ke praktisi data analytics yang bisa kamu temukan via LinkedIn, termasuk kedua instructor Full-Stack Data Analytics Revou di atas.
Jadilah proaktif dalam menjemput ‘bola’ impianmu!
#3 Ikut Kursus Data Analytics
Bagi fresh graduates yang sudah memiliki background jurusan kuliah sesuai data analyst, kamu mungkin bingung bagaimana cara agar benar-benar bisa terjun langsung menjadi data analyst profesional.
Materi yang diajarkan selama perkuliahan membahas ke hal-hal yang sifatnya teoritis, sementara kamu membutuhkan pengalaman practical agar bisa benar-benar menerapkan pengetahuan tersebut ke dunia kerja.
Sementara bagi kamu yang memutuskan switch career, masalah yang sering ditanyakan di awal tentunya adalah, “Bagaimana cara saya memulainya?”
Belajar secara otodidak kemungkinan terasa sangat sulit, sebab kamu belum memahami apa saja yang harus dipelajari dan bagaimana cara mempraktikannya di real case-study. Apalagi jika kamu tidak memiliki data besar yang harus diolah.
Lalu, bagaimana solusinya?
Kamu bisa memulai dengan mengikuti kursus gratis data analytics. Kelas gratis yang diselenggarakan oleh Mini-Course RevoU ini akan memberikan kamu pemahaman tentang apa itu data analytics, penggunaan berbagai tools dalam data analytics, cara membuat cerita dari data yang mudah dipahami, hingga menyiapkan karirmu sebagai data analyst profesional.
Penasaran? Tunggu apalagi, yuk, langsung daftar kelasnya!
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)