Overview
Menjadi content creator membutuhkan kreativitas tinggi. Kamu harus bisa menentukan siapa target audiens, tahu tujuan akunmu dibuat, dan memahami algoritma masing-masing media sosial. Berikut cara menjadi content creator YouTube, Tiktok, dan Instagram.
Apakah kamu hobi bermain berbagai platform media sosial?
Hobi itu sekarang bisa kamu salurkan lebih luas untuk menjadi content creator!
Selain melatih kreativitas, kamu juga bisa menjadikan ini sebagai pekerjaan freelance hingga in-house (di perusahaan).
Yuk, cari tahu cara menjadi content creator di bawah ini!
Ingin Jadi Content Creator Freelance atau In-House?
Sebagai content creator, kamu bisa memilih apakah ingin bekerja freelance atau in-house (di perusahaan/brand/bisnis).
Apabila ingin bekerja freelance, kamu dapat memaksimalkan pekerjaan itu dengan membuat konten untuk beberapa klien dan jenis konten berbeda. Biasanya, content creator freelance akan memfokuskan kontennya ke salah satu bidang saja (musik, kecantikan, edukasi, atau lainnya).
Berbeda dengan freelance yang jam kerjanya lebih fleksibel, kamu juga dapat menjadi content creator in-house yang bekerja di perusahaan. Saat ini, semakin banyak perusahaan yang membutuhkan content creator dan aktif di berbagai media sosial.
Kabar baiknya, bekerja secara freelance atau in-house sama-sama tidak membutuhkan gelar pendidikan khusus. Portofolio dan pengalaman akan lebih dibutuhkan.
Cara Menjadi Content Creator
Salah satu modal pertama untuk menjadi content creator adalah kamu hobi/suka berselancar di media sosial. Dengan ini, kamu bisa menentukan di platform mana saja kamu tertarik menjadi content creator.
Cara Menjadi Content Creator YouTube
Dilansir dari YouTube Creators, berikut adalah beberapa cara menjadi content creator YouTube yang penting untuk diterapkan:
#1 Tentukan dan Jangkau Audiens Kamu
Algoritma YouTube akan melihat berdasarkan siapa audiens kamu. Menentukan audiens dengan tepat membantu video yang kamu unggah lebih cepat dilihat dan menaikkan viewers.
Cari tahu siapa audiens, perhatikan jam berapa mereka sering membuka YouTube, dan apakah mereka termasuk viewers lama atau baru.
#2 Gunakan Data untuk Membuat Keputusan
Algoritma berkaitan dengan data. Kamu perlu menggunakan data analitik untuk lebih mengenal audiens dan kebiasaan menonton mereka.
Dengan data, kamu bisa menggali tren lebih dalam, misalnya konten apa saja yang sering ditonton viewers kamu, berapa lama durasi konten yang ideal, dan banyak lainnya.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#3 Sajikan Konten yang Fresh
Tren media sosial terus berkembang dan bergerak dinamis, termasuk YouTube. Jika kamu tidak menyajikan konten yang fresh atau ketinggalan jaman, bukan tidak mungkin viewers dan subscribers kamu terus berkurang.
Kamu juga bisa memulainya dengan berkolaborasi dengan beberapa content creator lain untuk menggali berbagai konten menarik sesuai target audiens.
Cara Menjadi Content Creator TikTok
Hootsuite mengemukan beberapa cara untuk menjadi content creator TikTok, antara lain:
#1 Pelajari dan Kuasai Platform
Dibandingkan YouTube atau Instagram, TikTok menjadi platform yang tergolong baru. Platform media sosial yang didirikan tahun 2016 ini memiliki berbagai fitur yang perlu kamu kuasai. Jelajahilan berbagai fitur seperti filter, hashtag, hingga lagu yang sedang tren.
Tak hanya itu, kamu juga perlu mempelajari algoritma TikTok tentang bagaimana mereka memberi ranking untuk menampilkan video di for your page (FYP).
#2 Tentukan Target Audiens
Sebelum kamu memutuskan untuk terjun sebagai content creator TikTok, kamu harus menjawab pertanyaan ini terlebih dahulu: “Siapa yang ingin kamu jangkau di TikTok? Siapa target audiensmu?”
Demand Sage mengungkapkan bahwa user TikTok sebagian besar didominasi oleh remaja berusia di bawah 18 tahun dengan persentase 28%.
Artinya, kamu harus benar-benar memahami target audiens mana yang ingin kamu tuju, sebab masing-masing rentang usia memiliki ketertarikan (interest) berbeda. Setelahnya, kamu bisa mulai melakukan brainstorming untuk menentukan ide/topik konten sesuai target audiens.
#3 Lakukan Analisis Kompetitor
Setiap hari content creator TikTok terus bertambah dan menjadi semakin banyak. Pasti kamu akan menemukan beberapa kompetitor yang memiliki ide konten menyerupai topikmu.
Cobalah untuk melakukan analisis kompetitif, seperti apa yang berhasil dan tidak berhasil mereka lakukan. Jika perlu, gunakan analisis SWOT guna mengidentifikasi peluang, kekuatan, kelemahan, dan ancaman setiap kompetitor.
#4 Tentukan Tujuan Akun Dibuat
Saat memutuskan menjadi content creator TikTok, kamu bisa saja membuat akun itu hanya untuk bersenang-senang atau mengikuti tren. Namun, akan lebih baik jika kamu menentukan tujuan terstruktur dibuatnya akun TikTok, misalnya sebagai media edukasi, promosi, hiburan, atau lainnya.
Saat kamu sudah memiliki tujuan pasti, topik/ide konten yang nantinya kamu sajikan juga lebih terarah, spesifik, dan relevan.
#5 Upload Video secara Teratur dan Lihat Progress-nya
Jika semua langkah di atas sudah kamu lakukan, mulailah mem-posting video TikTok secara teratur. Tentukan jadwal dan berapa banyak video yang akan kamu unggah dalam kurun waktu tertentu.
Setiap kamu mem-posting video, lacak juga seberapa besar kemajuan video-video sebelumnya. Kamu harus bisa mengetahui apakah strategi yang kamu terapkan sudah berhasil atau belum. Ketahui juga mana video yang menarik paling banyak audiens.
#6 Berani Bereksperimen
Platform TikTok adalah ajang untuk melakukan berbagai eksperimen konten. Di sinilah kreativitasmu diperlukan. Cobalah berbagai ide konten yang sekiranya menarik. Jika gagal, lakukan eksperimen ulang dan begitu seterusnya.
#7 Buat Akun TikTok for Business
Langkah ini sebenarnya bersifat opsional. Akun bisnis memiliki berbagai keuntungan untuk content creator, seperti bisa menambah lebih informasi di profil dan mengakses metrics dan audience insights secara real-time.
Apabila kamu menjadi content creator in-house di suatu perusahaan, biasanya akun TikTok perusahaanmu memang sudah di-set sebagai akun bisnis.
Cara Menjadi Content Creator Instagram
Untuk menjadi content creator Instagram, inilah cara yang perlu diterapkan berdasarkan Sprout Social:
#1 Tentukan Tujuan Instagram Dibuat
Meski sederhana, seorang content creator harus tahu apa tujuan utama akun Instagram-nya dibuat. Apakah kamu ingin mengedukasi, menghibur, berjualan, membangun personal branding, atau lainnya?
Menentukan tujuan yang jelas sejak awal membuat konten kamu memiliki keterkaitan dan kontinuitas.
#2 Lakukan Optimasi untuk Menaikkan Engagement
Mengatur profil Instagram mungkin terkesan mudah. Namun, untuk menaikkan engagement, setidaknya berikut beberapa hal yang harus kamu terapkan:
- Convert ke akun bisnis – Mengubah akun personal ke akun bisnis memungkinkan kamu menambahkan lokasi, nomor telepon, dan alamat di bio Instagram.
- Tentukan materi konten – Materi konten berkaitan dengan hashtag yang berkaitan dengan tujuan konten kamu. Pilih hashtag yang tepat dan relevan.
- Buat bio dan profil picture menarik – Bio dan profil picture mampu membuat first impression yang baik bagi audiens. Dengan bio dan profil picture menarik, audiens lebih tertarik menyelami akunmu.
#3 Buat Konten yang Sesuai dengan Target Audiens
Jika kedua langkah di atas sudah kamu lakukan, waktunya kamu mengeksekusi konten sesuai target audiens. Ada beberapa jenis konten yang bisa di-upload di Instagram, antara lain:
- Foto/gambar – Upload foto/gambar yang unik, bagus, dan menarik perhatian.
- Video – Apabila kamu belum memahami tentang videografi, kamu bisa mulai mempelajarinya cukup menggunakan smartphone terlebih dahulu.
- Instagram story – Instagram story termasuk salah satu fitur yang trennya bisa berubah dalam waktu cepat. Jadilah content creator yang berkembang dengan tren-tren terbaru.
#4 Posting Konten dan Maksimalkan Engagement
Sekarang kamu sudah memiliki konten. Lalu apa selanjutnya? Publikasikan atau posting konten kamu dengan cara yang tepat.
Bagaimana caranya?
- Buat caption menarik – Kreasikan caption dengan ide-ide yang bisa menaikkan engagement, seperti menggunakan emoji lucu, menyertakan hashtag, dan sebagainya.
- Posting saat prime time dan perhatikan frekuensi – Kamu harus memperhatikan jam posting dan melihat berdasarkan data jam berapa target audiensmu sering online di Instagram. Selain itu, perhatikan juga seberapa sering kamu posting konten itu.
#5 Promosikan Instagram secara Berkelanjutan
Engagement sangat bergantung dengan seberapa besar dan banyak promosi yang kamu lakukan. Followers tidak mungkin datang secara tiba-tiba, kamu perlu menghampirinya dengan cara mempromosikan akun ke berbagai platform media sosial lain.
Lakukan promosi akun Instagram secara berkelanjutan di mana pun ada kesempatan.
Menjadi content creator membutuhkan kreativitas tinggi. Kamu harus bisa menentukan siapa target audiens, tahu tujuan akunmu dibuat, dan memahami algoritma masing-masing media sosial.
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)