Probability Sampling

Dalam probability sampling, setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Pahami jenis, kelebihan, dan waktu yang tepat menggunakan probability sampling di sini!

Data Analytics

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Pengertian Probability Sampling

Probability sampling adalah metode pengambilan sampel di mana setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.

Hal ini penting untuk menjamin sampel yang diambil bisa mewakili populasi secara keseluruhan dengan seimbang dan adil. Metode probability sampling berbasis pada teori statistik yang solid, memberikan kepercayaan pada hasil yang dihasilkan dan meningkatkan keakuratan prediksi atau kesimpulan yang ditarik dari data yang dikumpulkan.

Jenis-jenis Probability Sampling

Berikut merupakan jenis-jenis probability sampling, dilansir dari Quantilope:

  • Simple random sampling: setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.
  • Systematic sampling: memilih responden pada interval yang sama untuk memastikan sampel merata, misalnya setiap kesepuluh orang.
  • Stratified sampling: memecah populasi ke dalam sub-kelompok yang homogen sebelum melakukan sampel, menjamin representasi lebih adil dari semua segmen.
  • Cluster sampling: membagi populasi ke dalam kluster, lalu secara acak memilih beberapa kluster dan memasukkan semua anggota kluster tersebut ke dalam sampel.

Kelebihan Probability Sampling

Berikut beberapa kelebihan probability sampling:

  • Efektivitas biaya: probability sampling menghemat waktu dan biaya karena melibatkan proses yang lebih sederhana dan cepat.
  • Metode yang mudah: teknik ini mudah diaplikasikan tanpa memerlukan pengetahuan teknis yang kompleks, membuatnya dapat digunakan oleh siapa pun.
  • Pengurangan kesalahan sampling: dengan metode ini, kemungkinan kesalahan dalam pengambilan sampel bisa diminimalkan, memberikan hasil lebih akurat dan dapat diandalkan.
  • Kemampuan generalisasi: Memberikan hasil yang lebih representatif sehingga memungkinkan generalisasi yang kuat tentang populasi.
  • Mengurangi bias: dengan memberikan setiap elemen kesempatan yang sama untuk terpilih, metode ini mengurangi bias dalam pengambilan sampel.

Contoh Probability Sampling

Inilah beberapa contoh penggunaan metode probability sampling:

#1 Survei kepuasan pelanggan

Perusahaan ingin menilai kepuasan pelanggan di seluruh Indonesia. Mereka menggunakan stratified sampling dengan membagi pelanggan berdasarkan wilayah geografis seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Setelah itu, dilakukan random sampling di dalam masing-masing wilayah tersebut untuk memilih pelanggan yang akan disurvei, memastikan setiap wilayah diwakili secara proporsional dan hasil survei menggambarkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

#2 Analisis kebiasaan belajar 

Sebuah universitas ingin meneliti kebiasaan belajar mahasiswanya untuk memperbaiki metode pengajaran. Mereka menggunakan cluster sampling dengan membagi mahasiswa berdasarkan fakultas, seperti fakultas teknik, kedokteran, dan humaniora.

Kemudian, mereka memilih beberapa kelas secara acak dari masing-masing fakultas untuk dijadikan sampel. Dengan cara ini, universitas dapat menganalisis kebiasaan belajar yang berbeda di setiap fakultas, mendapatkan gambaran luas tentang keefektifan metode pengajaran yang berbeda.

FAQ (Frequently Asked Question)

Kapan perlu menggunakan probability sampling?

Ada beberapa situasi dimana probability sampling cocok digunakan:

  • Penelitian yang perlu generalisasi: ketika hasil penelitian diharapkan dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi.
  • Studi dengan kebutuhan estimasi statistik yang akurat: di mana penting untuk menghitung estimasi parameter populasi dengan minim kesalahan.
  • Riset ilmiah yang ketat: penelitian yang membutuhkan metodologi yang ketat untuk validitas dan reliabilitas.
  • Survei populasi besar: khususnya jika populasi cukup besar dan heterogen, sehingga membutuhkan sampling yang dapat mewakili berbagai subgrup.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Data Analytics

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Daftar Isi