Containerization

Containerization adalah teknik deployment software yang mengemas aplikasi dan file terkait ke dalam satu unit yang disebut kontainer. 

Software Engineering

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Software Engineering

GRATIS?

Apa itu Containerization (Kontenerisasi)?

containerization

Containerization adalah teknik deployment software yang mengemas aplikasi dan file terkait ke dalam satu unit yang disebut kontainer. 

Kontainer menyediakan lingkungan yang konsisten dan terisolasi untuk suatu aplikasi sehingga aplikasi tersebut dapat berjalan dengan baik di berbagai lingkungan komputasi. 

Manfaat Containerization

Mengutip dari Amazon.com, berikut ini adalah manfaat containerization

Portabilitas 

Containerization memungkinkan software developer untuk menerapkan aplikasi di berbagai lingkungan tanpa perlu menulis ulang kode program. Dengan membuat aplikasi sekali saja dan menggunakan kontainer, mereka dapat menjalankan kontainer yang sama di sistem operasi yang berbeda, seperti Linux dan Windows. 

Portabilitas ini memungkinkan penerapan dan pembaruan aplikasi lawas ke versi modern dengan lebih mudah.

Skalabilitas

Kontainer adalah komponen software ringan yang bekerja secara efisien. Dibandingkan dengan virtual machine, kontainer dapat diluncurkan lebih cepat karena tidak memerlukan booting sistem operasi.  

Hal ini bermanfaat bagi software developer untuk menambahkan beberapa kontainer untuk berbagai aplikasi pada satu mesin. Dengan memanfaatkan sumber daya sistem operasi yang sama, kontainer dapat ditambah atau dikurangi dengan mudah tanpa mengganggu cara kerja kontainer lain. 

Toleransi kesalahan

Containerization dapat membangun aplikasi yang toleran terhadap kesalahan. Dengan menggunakan beberapa kontainer untuk menjalankan layanan mikro di cloud, tim software developer dapat memastikan bahwa satu kontainer yang rusak tidak memengaruhi kontainer lainnya. Toleransi kesalahan ini meningkatkan reliabilitas sistem dan mengurangi risiko kegagalan di titik tertentu. 

Ketangkasan

Aplikasi yang menggunakan kontainer berjalan di lingkungan komputasi yang terisolasi sehingga developer dapat membuat perubahan dan memecahkan masalah pada kode aplikasi tanpa memengaruhi sistem operasi, hardware, atau layanan aplikasi lainnya. 

Kelebihan ini membuat siklus rilis software lebih cepat dan dapat melakukan pembaruan dan iterasi yang cepat.

Alur Kerja Containerization

Containerization menggunakan infrastruktur hardware, sistem operasi host, mesin kontainer, dan aplikasi dalam kontainer untuk membuat lingkungan runtime yang terisolasi dan portabel untuk suatu aplikasi. Berikut ini adalah infrastruktur containerization yang mendukung kinerjanya: 

  • Infrastruktur hardware: Containerization bergantung pada sumber daya komputasi fisik, yang dapat berupa komputer pengguna atau hardware lain yang didistribusikan ke beberapa pusat data cloud. Sumber daya ini memberikan dasar untuk menjalankan kontainer.
  • Sistem operasi host: Di atas lapisan hardware, terdapat sistem operasi host, yang dapat berupa sistem operasi yang sudah dikenal seperti Windows atau *nix (mirip Unix) yang berjalan di komputer lokal pengguna atau penyedia layanan cloud. Sistem operasi host mengelola hardware yang mendasarinya dan menyediakan layanan dan fungsi penting untuk mendukung eksekusi kontainer.
  • Mesin kontainer: Mesin kontainer adalah lapisan penting dalam containerization, yang beroperasi di atas sistem operasi host dan bertanggung jawab untuk mengelola dan memvirtualisasikan sumber daya untuk aplikasi yang terkontainerisasi. Contoh mesin kontainer adalah Docker, yang berjalan di komputer atau server pengguna. 
  • Aplikasi terkontainerisasi: Aplikasi terkontainerisasi adalah unit kode mandiri yang menyertakan semua library, konfigurasi, dan elemen lain yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi. Aplikasi ini dijalankan sebagai proses terisolasi di "ruang pengguna" di luar kernel sistem operasi. Setiap kontainer berjalan secara independen dan diisolasi dari kontainer lain sehingga tidak saling mengganggu.

Contoh Penerapan Containerization

Melansir dari Amazon.com, containerization memiliki beberapa contoh penerapan, misalnya:

  • Migrasi Cloud: Containerization memfasilitasi strategi lift-and-shift sehingga memungkinkan enkapsulasi aplikasi lama ke dalam kontainer untuk diterapkan di cloud. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan modernisasi aplikasi tanpa penulisan ulang kode yang berlarut-larut.
  • Arsitektur Layanan Mikro: Containerization sangat penting untuk membangun aplikasi cloud menggunakan arsitektur layanan mikro, yaitu penggunaan berbagai komponen kecil software yang dapat menjalankan sebuah aplikasi yang fungsional. Misalnya, layanan streaming video kemungkinan menggunakan layanan ini untuk berbagai fungsi seperti data processing, user tracking, dan billing
  • Perangkat IoT: Perangkat IoT memiliki sumber daya komputasi yang terbatas sehingga proses untuk melakukan update cukup sulit. Dengan kontainerisasi, penerapan dan pembaruan aplikasi pada perangkat IoT dapat disederhanakan. 

FAQ (Frequently Asked Question)

Apakah containerization alternatif terbaik dari virtual machine?

Containerization dan virtual machine (VM) merupakan teknologi canggih dengan tujuan yang berbeda. Karena itu, keduanya memiliki kelebihan yang berbeda, tergantung pada kasus penggunaannya, misalnya: 

  • Containerization lebih hemat sumber daya daripada VM. Kontainer berbagi kernel sistem operasi host sehingga membutuhkan biaya overhead yang lebih rendah dan waktu startup yang lebih cepat. Sementara VM memerlukan sistem operasi lengkap sehingga menghabiskan lebih banyak sumber daya dan membutuhkan waktu lebih lama untuk startup.
  • Kontainer sangat portabel dan dapat berjalan secara konsisten di lingkungan komputasi yang berbeda karena dapat mengenkapsulasi suatu aplikasi dan komponen lainnya. VM juga portabel, tetapi biasanya memerlukan software virtualisasi khusus untuk memastikan kompatibilitas di berbagai sistem host.
  • VM memiliki tingkat kompatibilitas aplikasi yang lebih tinggi karena dapat menjalankan beberapa sistem operasi, sementara containerization mungkin tidak kompatibel dengan sistem operasi tertentu.

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Software Engineering

Di RevoU, tidak hanya teori, penerapan, serta career coaching. Kamu juga mendapatkan akses ke Community Hub dengan 6000+ member. Di sini, kamu akan selalu terupdate informasi seputar job openings, industry news, dan upskilling events!
ikut kursus gratis
Menu