Buffer Overflow

Buffer overflow adalah keadaan di mana program komputer mencoba menulis data ke dalam buffer (tempat penyimpanan sementara) melebihi kapasitas memori yang bisa ditampung.

Data Analytics

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Data Analytics

GRATIS?

Apa itu Buffer Overflow?

Buffer overflow adalah keadaan di mana program komputer mencoba menulis data ke dalam buffer (tempat penyimpanan sementara) melebihi kapasitas memori yang bisa ditampung.

Dalam konteks pengembangan software, buffer merupakan area penyimpanan sementara yang digunakan untuk menampung data selama proses transfer dari satu lokasi ke lokasi lain. Ketika data yang dimasukkan melebihi kapasitas buffer, kelebihan data tersebut akan "meluap" dan menimpa data atau instruksi yang berada di lokasi memori yang berdekatan.

Keadaan ini menjadikan keamanan sistem sangat rentan sehingga dapat dieksploitasi oleh attacker untuk melancarkan serangannya, termasuk serangan DDoS. Ketika data yang masuk ke dalam buffer melebihi kapasitas yang ditentukan, attacker akan menimpa memori dan berpotensi menjalankan evil code.

Kerentanan ini membuka celah bagi penyerang untuk melakukan aksi jahat, seperti mengambil alih kontrol program atau sistem.

Penyebab Buffer Overflow

Berikut penyebab utama dari buffer overflow:

  • Kurangnya bounds checking: penyebab paling umum adalah saat sebuah program tidak melakukan pemeriksaan yang cukup, guna memastikan data yang ditulis ke dalam buffer tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Tanpa pemeriksaan ini, data ekstra dapat meluap dan menimpa area memori yang berdekatan.
  • Penggunaan bahasa pemrograman yang rentan: bahasa pemrograman seperti C dan C++ tidak menyediakan proteksi otomatis terhadap akses memori di luar batas yang ditentukan. Penggunaan fungsi-fungsi tertentu dalam bahasa-bahasa ini (seperti strcpy atau sprintf) tidak secara otomatis membatasi jumlah data yang dapat disalin, meningkatkan risiko buffer overflow.
  • Human error: kesalahan dalam pemrograman, seperti ketidakmampuan untuk memprediksi semua kemungkinan input dari user atau sistem eksternal, dapat menyebabkan buffer overflow. Developer mungkin tidak memperhitungkan skenario di mana input melebihi ekspektasi, mengakibatkan penulisan data ke luar batas buffer.
  • Kompleksitas kode: semakin kompleks suatu program, semakin sulit bagi developer mengidentifikasi dan mengelola semua kemungkinan jalur eksekusi dan interaksi data. Kompleksitas ini menyembunyikan celah keamanan yang mungkin tidak terdeteksi selama fase testing.
  • Serangan yang dirancang dengan sengaja: attacker bisa secara sengaja merancang input yang memanfaatkan ketidakcukupan pemeriksaan batas dalam sebuah aplikasi. Dengan memahami struktur memori dan cara kerja aplikasi, attacker akan menyusun input yang ketika diproses menyebabkan eksekusi evil code melalui buffer overflow.
  • Ketergantungan pada data eksternal: program yang menerima data dari sumber eksternal tanpa validasi atau sanitasi memadai berisiko terhadap buffer overflow. Hal ini termasuk data yang berasal dari user, jaringan, atau file.

Jenis-jenis Serangan Buffer Overflow

Berdasarkan Imperva, berikut dua jenis serangan buffer overflow:

Stack-based buffer overflows

Stack-based buffer overflow merupakan jenis serangan yang paling umum. Serangan berbasis stack memanfaatkan memori stack yang hanya ada selama waktu eksekusi function.

Attacker memanipulasi stack dengan cara memasukkan data berlebih sehingga dapat menimpa kontrol stack, termasuk return address. Hal ini memudahkan penyerang untuk mengarahkan eksekusi program ke evil code yang disisipkan.

Heap-based attacks

Serangan ini lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan serangan berbasis stack. Serangan berbasis heap melibatkan pengisian ruang memori yang dialokasikan untuk program, melebihi memori yang digunakan untuk operasi runtime saat ini.

Dengan cara tersebut, attacker dapat menimpa data atau fungsi penting dalam heap, mengubah jalur eksekusi program atau menyebabkan perilaku yang tidak diinginkan.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara mencegah buffer overflow?

Berdasarkan beberapa referensi, berikut beberapa cara efektif untuk mencegah serangan buffer overflow:

  • Penggunaan bahasa pemrograman yang aman: memilih bahasa pemrograman yang memiliki fitur keamanan bawaan untuk mencegah buffer overflow sangat disarankan. Bahasa seperti Java, C#, dan Python menawarkan manajemen memori yang lebih aman dibandingkan dengan C dan C++, yang tidak memiliki proteksi bawaan terhadap overflow.
  • Bounds checking: mengimplementasikan pemeriksaan batas pada data yang diterima adalah langkah penting untuk memastikan data tidak melebihi kapasitas buffer. Ini melibatkan validasi ukuran input sebelum memprosesnya untuk mencegah penulisan data di luar buffer.
  • Menghindari fungsi yang tidak aman: beberapa fungsi standar dalam bahasa pemrograman seperti C dan C++ dikenal tidak melakukan pemeriksaan batas secara otomatis, contohnya adalah gets(), strcpy(), dan sprintf(). Mengganti fungsi-fungsi ini dengan alternatif yang lebih aman, seperti fgets(), strncpy(), dan snprintf() dapat mengurangi risiko buffer overflow.
  • Penggunaan canaries: teknik ini melibatkan penempatan nilai khusus (dikenal sebagai canary) di memori untuk mendeteksi upaya penulisan data yang berlebihan. Jika nilai canary berubah, sistem dapat mengidentifikasi telah terjadi buffer overflow dan mengambil tindakan yang diperlukan.
  • Address Space Layout Randomization (ASLR): ASLR adalah mekanisme keamanan yang mengacak address memori tempat file dan program dijalankan. Hal ini membuat lebih sulit bagi attacker untuk memprediksi lokasi memori tertentu.
  • Data Execution Prevention (DEP): DEP mencegah kode dari agar tidak dieksekusi di area memori tertentu, terutama area yang seharusnya hanya digunakan untuk data.
  • Structured Exception Handling Overwrite Protection (SEHOP): SEHOP mencegah attacker dari mengeksploitasi struktur SEH pada Windows dengan membatasi kemampuan mereka untuk menulis ulang exception handler.
  • Pengujian dan analisis kode: melakukan pengujian keamanan secara teratur, termasuk penggunaan tool analisis kode statis dan dinamis, dapat membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan buffer overflow sebelum software dirilis.

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:

Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.

Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Data Analytics

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Menu