Digital Marketing
Ready to launch your digital marketing career? Gain mastery in paid and organic marketing channels, including ads, SEO, content creation, and more. Supercharge your skills with cutting-edge AI modules, crafting impactful content, stunning visuals, and unlocking advanced analytics. Future-proof your digital marketing today!
Now with new module:

Resources
5 Days Free Courses
1 Day Free Interactive Courses
How It Works
Why RevoU

#AlumniStories
Soeksmono Boedi
Digital Marketing
September 2023
Soeksmono Boedi, mantan business coach di industri perbankan, memutuskan untuk banting setir ke dunia SEO setelah menyadari satu hal: digital skills bukan cuma buat anak muda.
Melewati usia 40 bukan alasan untuk berhenti belajar. Justru di usia itu, Boedi memutuskan untuk kembali jadi “murid”—dan bergabung di program Full Stack Digital Marketing RevoU.
Yuk, simak perjalanan Boedi selengkapnya!
Digital Marketing, Jalan Baru yang Membuka Banyak Pintu
Buat Boedi, Digital Marketing bukan cuma tren—tapi skill penting yang bisa menunjang apa pun profesi dan jenis bisnis. Setelah kenalan lebih dalam dengan dunia SEO, ia pun menemukan arah barunya: menjadi seorang spesialis.
“Aku pengen jadi specialist. Dan aku pilih SEO.”
Keputusan untuk belajar di RevoU pun bukan keputusan spontan. Ia melakukan riset menyeluruh: dari biaya, metode belajar, hingga testimoni alumni. Saat semua checklist-nya terpenuhi, ia pun mantap bergabung.
Jadi “Mas Boedi”, Bukan “Pak Boedi”
Momen yang paling berkesan selama belajar di RevoU? “Kesetaraan,” jawab Boedi.
Meski menjadi salah satu peserta tertua di kelas, ia merasa diperlakukan sama. Tidak ada yang memanggil “Pak”, semua memanggilnya “Mas”—dan itu justru membuat semangat belajarnya makin tinggi.
Pengalaman Virtual Internship
Tidak hanya belajar skill baru, di RevoU Boedi juga berkesempatan untuk menguji skill-nya dengan mengikuti Virtual Internship dan mengerjakan project SEO untuk company ternama.
Awal menjalani Virtual Internship, Boedi mengaku sempat merasa canggung dengan banyaknya istilah teknis yang belum familiar. Tapi alih-alih merasa kewalahan, rasa penasaran justru jadi bahan bakar utama buat terus belajar.
“Tadinya saya gak tahu istilah Missing in Action, begitu tahu malah jadi tertantang. Alhamdulillah dapat kelompok yang kompak dan saling bantu, mentornya juga luar biasa,” cerita Boedi.
Melalui Virtual Internship bersama Save the Children, Boedi untuk pertama kalinya merasakan langsung ngulik SEO bareng tim, mengejar target performa artikel, sambil belajar praktik riset keyword, optimasi konten, dan tracking hasilnya.
“Awalnya cuman bengong lihat target angka 5,000 impression dan 500 click dalam waktu 3 bulan. Berkat ketekunan semua member Team dan bimbingan Mentor, alhamdulillah tercapai. Asli luar biasa ini tantangan RevoU, mantap!”
Cara Virtual Internship Dukung Perjalanan Switch Career
Buat Boedi, Virtual Internship bukan sekadar latihan—tapi bekal nyata untuk transisi karier. Saat ditanya seberapa besar pengaruh program ini dalam perjalanan switch karier-nya, jawabannya: “10 dari 10!”
“Fasilitasnya dan bimbingannya gak basa basi,” katanya, “semua pintu dibuka dan aku jadi tahu mau kemana, mau ngapain, dan harus siapin apa saja.”
Di RevoU, Boedi terbiasa disiplin dengan prinsip “jemput bola”.
“Sisihkan 20 menit buat cari jawaban sendiri dulu. Kalau sudah mentok, baru tanya. Ini slogan bantu kita jadi mandiri dan apabila switch jadi remote worker maka akan terbiasa,” kata Boedi.
Alasan Tetap Belajar di Umur 40+
Usia bukan halangan buat Boedi buat mulai belajar hal baru. Justru sebaliknya—itu jadi motivasi.
“Ya masak aku jadi penonton aja? Coba Digital Marketing udah ada dari aku umur 5 tahun, mungkin dari TK aku udah ikut,” candanya.
Tapi di balik guyonannya, ada semangat yang serius: gak mau ketinggalan zaman. Apalagi kalau perubahan zaman ini bisa bantu kita tambah cuan dan relevan secara profesional.
Pesannya buat teman-teman Gen X yang masih ragu untuk belajar hal baru: “Ikut aja, jalani prosesnya. Kita bisa kok jadi pelaku utama.”
Dari Business Coach ke Dunia Digital: Awalnya Bingung, Tapi...
Sebelum terjun ke digital, Boedi lebih dulu berperan sebagai Business Coach. Tapi saat mulai eksplorasi Digital Marketing, satu tantangan besar langsung muncul: bingung dengan lanskap kerjanya.
“Aku sangat bersyukur, di materi awal RevoU memperkenalkan lanskap dari Digital Marketing, dan pilihan untuk jadi Generalist atau Specialist. Jadi paham dan membuka banyak pintu lain yang menurutku asyik dan seru!,” jelasnya.
Bukan Struggle, Tapi Rasa Penasaran
Saat ditanya soal kesulitan belajar Digital Marketing di usia 40+, Boedi justru menolak menyebutnya “struggle.”
“Yang aku rasain bukan kesulitan, tapi rasa penasaran,” katanya.
Setiap kali menemukan istilah baru yang belum dimengerti, Boedi langsung mencari tahu—dari YouTube, artikel, sampai referensi tambahan. Bahkan, ia mencatat semua istilah di RevoU Glossary satu per satu.
“Aku gak mau ketinggalan atau mengabaikan satupun materi dari RevoU!”
Rasa ingin tahunya yang besar inilah yang jadi bahan bakar belajar di usia 40+ tahun. Dan hasilnya? Bukan cuma paham, tapi juga menemukan jalur baru yang disukai dan relevan.
Tips Buat Kamu yang Ingin Mulai (Tapi Udah 40+ Tahun)
Buat Boedi, semuanya dimulai dari dua hal penting: Mindset dan goal.
“Kapan pun semangatku mulai turun, aku balik lagi ke halaman pertama: kenapa aku mulai.”
Contohnya, ia ubah mindset-nya dari “Love what you do” jadi “Do what you love.”
Kenapa? Karena lewat riset dan pembelajaran, ia tahu bahwa Digital Marketing bukan cuma untuk satu tipe profesi.
“Bidang ini bisa main di semua kuadran-nya Kiyosaki,lho!” jelasnya.
“Jadi pegawai bisa banget, mo jadi freelance juga bisa, mo jadi pengusaha apalagi ini, mau di quadrant Investasi malah bisa banget!”
Buat yang Masih Ragu Karena Umur: Ini Pesan Boedi
“Kalau masih ragu, gak apa-apa. Perbanyak referensi dulu. Terus hubungkan dengan impian dan arah karier kamu: skill ini bisa support dengan profesi atau karir gak? Atau kalau mau pensiun apakah sudah punya bekal skill belum?”
Boedi percaya Digital Marketing itu seperti Asas Pareto: modal belajar bisa kecil, tapi hasilnya maksimal—terutama buat yang ingin berbisnis atau menawarkan jasa.
Pesan penutup dari Boedi
“Masak iya kalah sama generasi rebahan? Kita Gen X bukan telat, cuma gak lahir di “jaman lahirnya” Digital Marketing.
Meski begitu aku tetap bersyukur jadi Gen X karena menyaksikan banyak perubahan khususnya berkembangnya teknologi: dari lampu minyak sampai senter HP, dari telpon engkol sampai video call di WhatsApp. Yakin mau semakin tertinggal?”
Udah siap ikutin jejak Boedi dan mulai perjalanan baru di dunia Digital Marketing?
Kalau kamu juga pengen switch career atau tambahin skill buat usaha pribadimu, yuk mulai dari sini!
RevoU juga punya kelas gratis yang bisa bantu kamu kenalan sama dasar-dasar Digital Marketing dan rasain langsung pengalaman belajar ala RevoU. Daftar Mini Course-nya di sini!
Soeksmono Boedi, mantan business coach di industri perbankan, memutuskan untuk banting setir ke dunia SEO setelah menyadari satu hal: digital skills bukan cuma buat anak muda.
Melewati usia 40 bukan alasan untuk berhenti belajar. Justru di usia itu, Boedi memutuskan untuk kembali jadi “murid”—dan bergabung di program Full Stack Digital Marketing RevoU.
Yuk, simak perjalanan Boedi selengkapnya!
Digital Marketing, Jalan Baru yang Membuka Banyak Pintu
Buat Boedi, Digital Marketing bukan cuma tren—tapi skill penting yang bisa menunjang apa pun profesi dan jenis bisnis. Setelah kenalan lebih dalam dengan dunia SEO, ia pun menemukan arah barunya: menjadi seorang spesialis.
“Aku pengen jadi specialist. Dan aku pilih SEO.”
Keputusan untuk belajar di RevoU pun bukan keputusan spontan. Ia melakukan riset menyeluruh: dari biaya, metode belajar, hingga testimoni alumni. Saat semua checklist-nya terpenuhi, ia pun mantap bergabung.
Jadi “Mas Boedi”, Bukan “Pak Boedi”
Momen yang paling berkesan selama belajar di RevoU? “Kesetaraan,” jawab Boedi.
Meski menjadi salah satu peserta tertua di kelas, ia merasa diperlakukan sama. Tidak ada yang memanggil “Pak”, semua memanggilnya “Mas”—dan itu justru membuat semangat belajarnya makin tinggi.
Pengalaman Virtual Internship
Tidak hanya belajar skill baru, di RevoU Boedi juga berkesempatan untuk menguji skill-nya dengan mengikuti Virtual Internship dan mengerjakan project SEO untuk company ternama.
Awal menjalani Virtual Internship, Boedi mengaku sempat merasa canggung dengan banyaknya istilah teknis yang belum familiar. Tapi alih-alih merasa kewalahan, rasa penasaran justru jadi bahan bakar utama buat terus belajar.
“Tadinya saya gak tahu istilah Missing in Action, begitu tahu malah jadi tertantang. Alhamdulillah dapat kelompok yang kompak dan saling bantu, mentornya juga luar biasa,” cerita Boedi.
Melalui Virtual Internship bersama Save the Children, Boedi untuk pertama kalinya merasakan langsung ngulik SEO bareng tim, mengejar target performa artikel, sambil belajar praktik riset keyword, optimasi konten, dan tracking hasilnya.
“Awalnya cuman bengong lihat target angka 5,000 impression dan 500 click dalam waktu 3 bulan. Berkat ketekunan semua member Team dan bimbingan Mentor, alhamdulillah tercapai. Asli luar biasa ini tantangan RevoU, mantap!”
Cara Virtual Internship Dukung Perjalanan Switch Career
Buat Boedi, Virtual Internship bukan sekadar latihan—tapi bekal nyata untuk transisi karier. Saat ditanya seberapa besar pengaruh program ini dalam perjalanan switch karier-nya, jawabannya: “10 dari 10!”
“Fasilitasnya dan bimbingannya gak basa basi,” katanya, “semua pintu dibuka dan aku jadi tahu mau kemana, mau ngapain, dan harus siapin apa saja.”
Di RevoU, Boedi terbiasa disiplin dengan prinsip “jemput bola”.
“Sisihkan 20 menit buat cari jawaban sendiri dulu. Kalau sudah mentok, baru tanya. Ini slogan bantu kita jadi mandiri dan apabila switch jadi remote worker maka akan terbiasa,” kata Boedi.
Alasan Tetap Belajar di Umur 40+
Usia bukan halangan buat Boedi buat mulai belajar hal baru. Justru sebaliknya—itu jadi motivasi.
“Ya masak aku jadi penonton aja? Coba Digital Marketing udah ada dari aku umur 5 tahun, mungkin dari TK aku udah ikut,” candanya.
Tapi di balik guyonannya, ada semangat yang serius: gak mau ketinggalan zaman. Apalagi kalau perubahan zaman ini bisa bantu kita tambah cuan dan relevan secara profesional.
Pesannya buat teman-teman Gen X yang masih ragu untuk belajar hal baru: “Ikut aja, jalani prosesnya. Kita bisa kok jadi pelaku utama.”
Dari Business Coach ke Dunia Digital: Awalnya Bingung, Tapi...
Sebelum terjun ke digital, Boedi lebih dulu berperan sebagai Business Coach. Tapi saat mulai eksplorasi Digital Marketing, satu tantangan besar langsung muncul: bingung dengan lanskap kerjanya.
“Aku sangat bersyukur, di materi awal RevoU memperkenalkan lanskap dari Digital Marketing, dan pilihan untuk jadi Generalist atau Specialist. Jadi paham dan membuka banyak pintu lain yang menurutku asyik dan seru!,” jelasnya.
Bukan Struggle, Tapi Rasa Penasaran
Saat ditanya soal kesulitan belajar Digital Marketing di usia 40+, Boedi justru menolak menyebutnya “struggle.”
“Yang aku rasain bukan kesulitan, tapi rasa penasaran,” katanya.
Setiap kali menemukan istilah baru yang belum dimengerti, Boedi langsung mencari tahu—dari YouTube, artikel, sampai referensi tambahan. Bahkan, ia mencatat semua istilah di RevoU Glossary satu per satu.
“Aku gak mau ketinggalan atau mengabaikan satupun materi dari RevoU!”
Rasa ingin tahunya yang besar inilah yang jadi bahan bakar belajar di usia 40+ tahun. Dan hasilnya? Bukan cuma paham, tapi juga menemukan jalur baru yang disukai dan relevan.
Tips Buat Kamu yang Ingin Mulai (Tapi Udah 40+ Tahun)
Buat Boedi, semuanya dimulai dari dua hal penting: Mindset dan goal.
“Kapan pun semangatku mulai turun, aku balik lagi ke halaman pertama: kenapa aku mulai.”
Contohnya, ia ubah mindset-nya dari “Love what you do” jadi “Do what you love.”
Kenapa? Karena lewat riset dan pembelajaran, ia tahu bahwa Digital Marketing bukan cuma untuk satu tipe profesi.
“Bidang ini bisa main di semua kuadran-nya Kiyosaki,lho!” jelasnya.
“Jadi pegawai bisa banget, mo jadi freelance juga bisa, mo jadi pengusaha apalagi ini, mau di quadrant Investasi malah bisa banget!”
Buat yang Masih Ragu Karena Umur: Ini Pesan Boedi
“Kalau masih ragu, gak apa-apa. Perbanyak referensi dulu. Terus hubungkan dengan impian dan arah karier kamu: skill ini bisa support dengan profesi atau karir gak? Atau kalau mau pensiun apakah sudah punya bekal skill belum?”
Boedi percaya Digital Marketing itu seperti Asas Pareto: modal belajar bisa kecil, tapi hasilnya maksimal—terutama buat yang ingin berbisnis atau menawarkan jasa.
Pesan penutup dari Boedi
“Masak iya kalah sama generasi rebahan? Kita Gen X bukan telat, cuma gak lahir di “jaman lahirnya” Digital Marketing.
Meski begitu aku tetap bersyukur jadi Gen X karena menyaksikan banyak perubahan khususnya berkembangnya teknologi: dari lampu minyak sampai senter HP, dari telpon engkol sampai video call di WhatsApp. Yakin mau semakin tertinggal?”
Udah siap ikutin jejak Boedi dan mulai perjalanan baru di dunia Digital Marketing?
Kalau kamu juga pengen switch career atau tambahin skill buat usaha pribadimu, yuk mulai dari sini!
RevoU juga punya kelas gratis yang bisa bantu kamu kenalan sama dasar-dasar Digital Marketing dan rasain langsung pengalaman belajar ala RevoU. Daftar Mini Course-nya di sini!
Table of Contents

Digital Marketing
September 2023
Soeksmono Boedi
Bukan Telat, Cuma Belum Mulai!
Soeksmono Boedi, mantan Business Coach usia 40+, membuktikan kalau belajar Digital Marketing bukan cuma buat anak muda. Lewat RevoU dan jalur SEO Specialist, ia sukses switch career dan temukan semangat baru. Dari Virtual Internship bareng Save the Children sampai mindset “jemput bola”—kisah Boedi bukti bahwa usia bukan halangan untuk berkembang. 👉 Simak perjalanan inspiratifnya di sini!

Data Analytics
September 2024
Iqbal Givary
Dulu Ngerasa Kerjaan Nyaman Tapi Kurang Tantangan? Iqbal Juga.
Dari Customer Service ke Customer Analyst, Iqbal Givary Alam buktiin kalau rasa “gue bisa lebih dari ini” bisa jadi titik awal perubahan besar. Lulusan SMK ini akhirnya temuin karier yang sesuai passion dan kasih ruang berkembang—semua berawal dari satu langkah: daftar RevoU.
📌 Ikuti kisah lengkap transformasi Iqbal di sini!

Software Engineering
Desember 2024
Farros Haydar
Setelah lebih dari 6 tahun bekerja di industri perbankan, Farros memutuskan untuk resign dan banting setir ke dunia teknologi. Sekarang? Farros sudah sukses berkarier sebagai Full Stack Software Engineer. Penasaran gimana perjalanan kariernya? Yuk, simak cerita lengkapnya!