top of page

Digital Marketing

Ready to launch your digital marketing career? Gain mastery in paid and organic marketing channels, including ads, SEO, content creation, and more. Supercharge your skills with cutting-edge AI modules, crafting impactful content, stunning visuals, and unlocking advanced analytics. Future-proof your digital marketing today!

Now with new module:

ATF DM 2025.png
Programs
Why RevoU
Free Courses
alumni-bg 1.png

#AlumniStories

Farros Haydar

Software Engineering

Desember 2024

Kamu pernah nggak, merasa hidupmu terlalu nyaman sampai akhirnya kamu sadar: “Ini bukan tempatku.”


Itulah yang dirasakan Farros Haydar Rayhan, alumni Full Stack Software Engineering (FSSE) RevoU batch Desember 2024.


Setelah lebih dari 6 tahun bekerja di industri perbankan, Farros memutuskan untuk resign dan banting setir ke dunia teknologi.


Sekarang? Farros sudah sukses berkarier sebagai Full Stack Software Engineer.

Penasaran gimana perjalanan kariernya? Yuk, simak cerita lengkapnya!


Siapa sih Farros Haydar Rayhan?

Lulusan Fisika yang mengawali karier di bidang perbankan iini awalnya nggak pernah nyangka akan jatuh cinta ke dunia pemrograman.


Tapi sejak sering pakai sistem dan aplikasi kompleks di tempat kerjanya dulu, ia mulai penasaran: “Gimana sih aplikasi ini bisa dibuat? Kok bisa secanggih ini?”


“Saat bekerja di perbankan saya banyak sekali menggunakan sistem dan aplikasi yang kompleks, saya tertarik pada bagaimana cara aplikasi tersebut dibuat,” kata Farros.


Rasa penasaran itulah yang akhirnya mengantar Farros ke satu keputusan besar: resign dari pekerjaan lama sebelum dapat kerjaan baru demi belajar Software Engineering secara serius.


Kenapa Milih RevoU?

Saat riset berbagai bootcamp, Farros nggak cuma cari yang ngajarin coding aja. Dia juga cari tempat belajar yang bisa bantu siapin mental dan strategi buat masuk dunia kerja yang benar-benar baru.


“Selama saya riset, RevoU selain memberikan skill Software Engineering yang kompleks, juga memfokuskan pada kematangan siswa dalam melakukan job apply sebagai Software Engineer. Bagi saya skill tersebut sangat penting untuk dimiliki, karena proses perekrutan sebagai Software Engineer sangat berbeda dari pekerjaan saya sebelumnya,” jelas Farros.


Belajar dari Nol sampai Paham Semua Role

Walaupun sempat minder karena ngerasa nggak punya basic IT, Farros tetap nggak ragu buat gas terus! Apalagi di RevoU Farros bisa dapet support system yang super gercep dan  tanggap.


Segala macamnya di RevoU itu  fast response! Selain bebas bertanya didalam kelas, kita juga punya fleksibitas yang tinggi untuk bertanya di luar kelas, karena kita diberikan fasilitas berupa pembimbing (Team Lead) selama kita di RevoU Faculty.”


Nggak cuma belajar, Farros juga berkesempatan untuk menguji skill barunya lewat presentasi tugas sampai project bareng tim. Hal ini bikin dia makin pede saat masuk ke dunia kerja.


“Pada proses pengerjaan group project saya berkontribusi pada bagian Frontend hingga Backend supaya dapat mengetahui secara keseluruhan apa yang team kami buat. Ternyata hal tersebut juga sangat membantu proses pembelajaran saya dalam memahami semua role Software Engineer,” cerita Farros.


Peran Career Support RevoU dalam Pencarian Kerja

Setelah lulus dari Faculty, Farros lanjut ke RevoU NEXT (Career Support).


Di sana, ia mulai ngerti gimana caranya jadi job applicant yang berkualitas, plus bisa dapetin bantuan dari AI-nya RevoU buat bantu bikin CV yang oke!


“Saya mengikuti RevoU NEXT hanya sekitar 1 bulan, tapi itu membuat saya terkesan, karena RevoU punya AI sendiri, yaitu RevoU AI Learning Assistant (RALA).


Selain itu, yang paling berkesan buat saya adalah mockup interview dan 1 on 1 dengan Mentor yang memberikan bimbingan dan masukan sesuai dengan profil kita masing-masing,” jelas Farros.

Mock-up interview, sesi 1-on-1, dan feedback personal dari tim RevoU ini bikin Farros jadi makin siap kerja.


“Saya banyak mendapatkan undangan interview hanya karena ilmu yang diajarkan di RevoU NEXT. Itu sangat terbukti, karena CV saya sebelumnya tidak mendapatkan respons sama sekali dari perusahaan manapun!”


Farros akhirnya resmi jadi Full Stack Software Engineer setelah melalui serangkaian proses seleksi mulai dari coding test, logical test, portfolio demo, sampai project-based assignment.


Umur Bukan Halangan, Skill Tetap Jadi Kunci

Switch career di usia 30+ memang nggak gampang. Farros sendiri pun sempat ragu:


“Saya sudah terbiasa melihat lowongan pekerjaan dengan kualifikasi umur. Tapi saya melihat bahwa Software Engineer merupakan sebuah keahlian profesional khusus, maka yang utama adalah skill dan portofolio.


Dan benar, perusahaan yang mencantumkan kualifikasi umur tetap mengundang saya untuk interview dan menjelaskan pengalaman saya di bidang Software Engineering!” kata Farros.


Ilmu dari RevoU yang Masih Kepakai Sampai Sekarang?

“Materi-materi fundamental Software Engineering seperti HTML, CSS, Javascript, testing, database. Semuanya sepertinya kepake banget!”


Selain itu, mindset “belajar terus” yang dibentuk selama di RevoU juga masih ia pegang sampai sekarang.


Potensi Software Engineer di Masa Depan?

Saat dunia mulai heboh dengan kemampuan AI yang bisa nulis kode dan bikin aplikasi sendiri, muncul kekhawatiran: apakah profesi Software Engineer masih aman?


Tapi menurut Farros, justru masa depan profesi ini masih sangat menjanjikan.


“Perlu diingat bahwa sampai saat ini AI belum bisa membuat project yang kompleks. Apabila AI telah sampai pada level tersebut, Software Engineer adalah role yang dapat membuat project tersebut lebih detail, bisa melakukan maintenance, mengatur kesinambungan antara project satu dengan lainnya, dan masih banyak lagi. Sehingga bagi Software Engineer, AI adalah tool yang dapat mempermudah pekerjaan kita.”


Tips buat  yang Mau Switch Career Tapi Masih Ragu karena Umur?

“Dalam hal ini kita perlu mempertimbangkan YOLO (you only live once) untuk mendapatkan hal yang sesuai dengan passion kita. Walaupun saat ini masih bekerja di bidang yang berbeda, kita bisa sambil belajar Software Engineering.


Nantinya akan ada jalan yang terbuka satu-persatu. Switch career memang akan menimbulkan banyak pertimbangan dalam hidup, tapi belajar Software Engineering tidak.”


Kamu bisa mulai belajar dasar Software Engineering dan jajal rasanya jadi student di RevoU, gratis di RevoU Fundamental Course (FC)! Siapa tahu, langkah kecil ini bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam hidupmu!


Cek selengkapnya di  bawah ini:

  1. RevoU Software Engineering FC

  2. RevoU Data Analytics MC

  3. RevoU Digital Marketing MC

Kamu pernah nggak, merasa hidupmu terlalu nyaman sampai akhirnya kamu sadar: “Ini bukan tempatku.”


Itulah yang dirasakan Farros Haydar Rayhan, alumni Full Stack Software Engineering (FSSE) RevoU batch Desember 2024.


Setelah lebih dari 6 tahun bekerja di industri perbankan, Farros memutuskan untuk resign dan banting setir ke dunia teknologi.


Sekarang? Farros sudah sukses berkarier sebagai Full Stack Software Engineer.

Penasaran gimana perjalanan kariernya? Yuk, simak cerita lengkapnya!


Siapa sih Farros Haydar Rayhan?

Lulusan Fisika yang mengawali karier di bidang perbankan iini awalnya nggak pernah nyangka akan jatuh cinta ke dunia pemrograman.


Tapi sejak sering pakai sistem dan aplikasi kompleks di tempat kerjanya dulu, ia mulai penasaran: “Gimana sih aplikasi ini bisa dibuat? Kok bisa secanggih ini?”


“Saat bekerja di perbankan saya banyak sekali menggunakan sistem dan aplikasi yang kompleks, saya tertarik pada bagaimana cara aplikasi tersebut dibuat,” kata Farros.


Rasa penasaran itulah yang akhirnya mengantar Farros ke satu keputusan besar: resign dari pekerjaan lama sebelum dapat kerjaan baru demi belajar Software Engineering secara serius.


Kenapa Milih RevoU?

Saat riset berbagai bootcamp, Farros nggak cuma cari yang ngajarin coding aja. Dia juga cari tempat belajar yang bisa bantu siapin mental dan strategi buat masuk dunia kerja yang benar-benar baru.


“Selama saya riset, RevoU selain memberikan skill Software Engineering yang kompleks, juga memfokuskan pada kematangan siswa dalam melakukan job apply sebagai Software Engineer. Bagi saya skill tersebut sangat penting untuk dimiliki, karena proses perekrutan sebagai Software Engineer sangat berbeda dari pekerjaan saya sebelumnya,” jelas Farros.


Belajar dari Nol sampai Paham Semua Role

Walaupun sempat minder karena ngerasa nggak punya basic IT, Farros tetap nggak ragu buat gas terus! Apalagi di RevoU Farros bisa dapet support system yang super gercep dan  tanggap.


Segala macamnya di RevoU itu  fast response! Selain bebas bertanya didalam kelas, kita juga punya fleksibitas yang tinggi untuk bertanya di luar kelas, karena kita diberikan fasilitas berupa pembimbing (Team Lead) selama kita di RevoU Faculty.”


Nggak cuma belajar, Farros juga berkesempatan untuk menguji skill barunya lewat presentasi tugas sampai project bareng tim. Hal ini bikin dia makin pede saat masuk ke dunia kerja.


“Pada proses pengerjaan group project saya berkontribusi pada bagian Frontend hingga Backend supaya dapat mengetahui secara keseluruhan apa yang team kami buat. Ternyata hal tersebut juga sangat membantu proses pembelajaran saya dalam memahami semua role Software Engineer,” cerita Farros.


Peran Career Support RevoU dalam Pencarian Kerja

Setelah lulus dari Faculty, Farros lanjut ke RevoU NEXT (Career Support).


Di sana, ia mulai ngerti gimana caranya jadi job applicant yang berkualitas, plus bisa dapetin bantuan dari AI-nya RevoU buat bantu bikin CV yang oke!


“Saya mengikuti RevoU NEXT hanya sekitar 1 bulan, tapi itu membuat saya terkesan, karena RevoU punya AI sendiri, yaitu RevoU AI Learning Assistant (RALA).


Selain itu, yang paling berkesan buat saya adalah mockup interview dan 1 on 1 dengan Mentor yang memberikan bimbingan dan masukan sesuai dengan profil kita masing-masing,” jelas Farros.

Mock-up interview, sesi 1-on-1, dan feedback personal dari tim RevoU ini bikin Farros jadi makin siap kerja.


“Saya banyak mendapatkan undangan interview hanya karena ilmu yang diajarkan di RevoU NEXT. Itu sangat terbukti, karena CV saya sebelumnya tidak mendapatkan respons sama sekali dari perusahaan manapun!”


Farros akhirnya resmi jadi Full Stack Software Engineer setelah melalui serangkaian proses seleksi mulai dari coding test, logical test, portfolio demo, sampai project-based assignment.


Umur Bukan Halangan, Skill Tetap Jadi Kunci

Switch career di usia 30+ memang nggak gampang. Farros sendiri pun sempat ragu:


“Saya sudah terbiasa melihat lowongan pekerjaan dengan kualifikasi umur. Tapi saya melihat bahwa Software Engineer merupakan sebuah keahlian profesional khusus, maka yang utama adalah skill dan portofolio.


Dan benar, perusahaan yang mencantumkan kualifikasi umur tetap mengundang saya untuk interview dan menjelaskan pengalaman saya di bidang Software Engineering!” kata Farros.


Ilmu dari RevoU yang Masih Kepakai Sampai Sekarang?

“Materi-materi fundamental Software Engineering seperti HTML, CSS, Javascript, testing, database. Semuanya sepertinya kepake banget!”


Selain itu, mindset “belajar terus” yang dibentuk selama di RevoU juga masih ia pegang sampai sekarang.


Potensi Software Engineer di Masa Depan?

Saat dunia mulai heboh dengan kemampuan AI yang bisa nulis kode dan bikin aplikasi sendiri, muncul kekhawatiran: apakah profesi Software Engineer masih aman?


Tapi menurut Farros, justru masa depan profesi ini masih sangat menjanjikan.


“Perlu diingat bahwa sampai saat ini AI belum bisa membuat project yang kompleks. Apabila AI telah sampai pada level tersebut, Software Engineer adalah role yang dapat membuat project tersebut lebih detail, bisa melakukan maintenance, mengatur kesinambungan antara project satu dengan lainnya, dan masih banyak lagi. Sehingga bagi Software Engineer, AI adalah tool yang dapat mempermudah pekerjaan kita.”


Tips buat  yang Mau Switch Career Tapi Masih Ragu karena Umur?

“Dalam hal ini kita perlu mempertimbangkan YOLO (you only live once) untuk mendapatkan hal yang sesuai dengan passion kita. Walaupun saat ini masih bekerja di bidang yang berbeda, kita bisa sambil belajar Software Engineering.


Nantinya akan ada jalan yang terbuka satu-persatu. Switch career memang akan menimbulkan banyak pertimbangan dalam hidup, tapi belajar Software Engineering tidak.”


Kamu bisa mulai belajar dasar Software Engineering dan jajal rasanya jadi student di RevoU, gratis di RevoU Fundamental Course (FC)! Siapa tahu, langkah kecil ini bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam hidupmu!


Cek selengkapnya di  bawah ini:

  1. RevoU Software Engineering FC

  2. RevoU Data Analytics MC

  3. RevoU Digital Marketing MC

Table of Contents

Siapa sih Farros Haydar Rayhan?
Kenapa Milih RevoU?
Belajar dari Nol sampai Paham Semua Role
Peran Career Support RevoU dalam Pencarian Kerja
Umur Bukan Halangan, Skill Tetap Jadi Kunci
Ilmu dari RevoU yang Masih Kepakai Sampai Sekarang?
Potensi Software Engineer di Masa Depan?
Tips buat  yang Mau Switch Career Tapi Masih Ragu karena Umur?

Digital Marketing

September 2023

Soeksmono Boedi

Bukan Telat, Cuma Belum Mulai!
Soeksmono Boedi, mantan Business Coach usia 40+, membuktikan kalau belajar Digital Marketing bukan cuma buat anak muda. Lewat RevoU dan jalur SEO Specialist, ia sukses switch career dan temukan semangat baru. Dari Virtual Internship bareng Save the Children sampai mindset “jemput bola”—kisah Boedi bukti bahwa usia bukan halangan untuk berkembang. 👉 Simak perjalanan inspiratifnya di sini!

Data Analytics

September 2024

Iqbal Givary

Dulu Ngerasa Kerjaan Nyaman Tapi Kurang Tantangan? Iqbal Juga.
Dari Customer Service ke Customer Analyst, Iqbal Givary Alam buktiin kalau rasa “gue bisa lebih dari ini” bisa jadi titik awal perubahan besar. Lulusan SMK ini akhirnya temuin karier yang sesuai passion dan kasih ruang berkembang—semua berawal dari satu langkah: daftar RevoU.
📌 Ikuti kisah lengkap transformasi Iqbal di sini!

Software Engineering

Desember 2024

Farros Haydar

Setelah lebih dari 6 tahun bekerja di industri perbankan, Farros memutuskan untuk resign dan banting setir ke dunia teknologi. Sekarang? Farros sudah sukses berkarier sebagai Full Stack Software Engineer. Penasaran gimana perjalanan kariernya? Yuk, simak cerita lengkapnya!

bottom of page