Pelatihan Soft Skills vs. Hard Skills: Menimbang Kebutuhan Pelatihan Karyawan

This is some text inside of a div block.
This is some text inside of a div block.
This is some text inside of a div block.

Bayangkan proses membangun rumah impian Anda. Untuk struktur fisiknya, Anda memerlukan hard skills, seperti penggunaan alat (palu, paku) dan bahan (cat), serta skills teknis dalam menghitung struktur dan mengoperasikan alat berat. Tanpa keterampilan ini, pembangunan rumah tidak mungkin terlaksana.

Namun, untuk mengubah struktur tersebut menjadi sebuah rumah yang nyaman dan menyenangkan, Anda membutuhkan soft skills. Ini termasuk kemampuan berkomunikasi dengan tim, mengelola konflik, dan memastikan kerja sama yang efektif menuju tujuan bersama. Tanpa elemen ini, pembangunan akan terhambat oleh kesulitan dan kesalahpahaman, menghasilkan rumah yang jauh dari ekspektasi.

Dalam konteks perusahaan, pentingnya mengembangkan hard skills dan soft skills tidak bisa diabaikan. Keseimbangan antara keduanya menciptakan sinergi agar tim membangun 'rumah' bisnis yang kokoh sekaligus memastikan proses pembangunannya efisien, inovatif, dan sesuai dengan visi bersama.

Mari kita eksplorasi bagaimana pelatihan yang terfokus pada kedua aspek ini dapat menghasilkan tim yang tidak hanya siap menghadapi tantangan, tetapi juga mampu meraih kesuksesan di lingkungan bisnis yang kompetitif!

Perbedaan Soft Skills dan Hard Skills

Perbedaan antara soft skills dan hard skills terletak pada sifat dan cara pengembangannya:

Hard skills

Hard skills adalah keterampilan teknis yang diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan khusus, atau pengalaman praktik langsung. Keterampilan ini mudah diukur dan sering kali diakui melalui sertifikasi atau kualifikasi profesional.

Contoh dari hard skills termasuk:

  • Analisis data, di mana seseorang mampu menginterpretasikan dan memanfaatkan data untuk membuat keputusan bisnis.
  • Pengoperasian software tertentu, seperti keahlian dalam menggunakan Microsoft Excel untuk pengolahan data.
  • Adobe Photoshop untuk desain grafis.
  • Skill teknis seperti programming, akuntansi, atau bahasa asing.

Soft skills

Di sisi lain, soft skills adalah sifat positif yang umumnya berkembang secara alami atau melalui interaksi sosial sehari-hari, bukan melalui pelatihan formal. Meskipun lebih sulit diukur dibandingkan hard skills, soft skills krusial dalam membantu karyawan meningkatkan performa pekerjaannya.

Skills ini memperkuat kemampuan kerja sama tim, adaptasi dengan perubahan, dan membangun hubungan yang positif di tempat kerja.

Soft skills mencakup kemampuan seperti:

  • Time management, memungkinkan individu untuk mengatur dan memprioritaskan tugas-tugas mereka secara efektif.
  • Komunikasi, melibatkan kemampuan untuk menyampaikan ide dan mendengarkan secara efektif dalam berbagai situasi.
  • Kemampuan critical thinking dan problem solving, membuat seseorang bisa mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi kreatif.

Pentingnya Hard Skills

Hard skills merupakan fondasi dari kemampuan profesional setiap karyawan, berperan vital dalam menentukan efektivitas dan produktivitas mereka dalam lingkungan kerja. Dari perspektif organisasi, hard skills menjadi kunci yang membuka kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas khusus dengan keahlian, akurasi, dan efisiensi.

Pentingnya hard skills bagi perusahaan dapat dirangkum dalam beberapa poin utama:

  • Efisiensi operasional: hard skills yang kuat dalam tim memastikan tugas dan proyek dapat diselesaikan dengan efisien. Karyawan yang terampil dalam bidang tertentu, baik itu coding, analisis data, atau operasi mesin, dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Kualitas output: skill teknis yang tinggi berkontribusi pada kualitas hasil kerja. Ini penting tidak hanya dalam memenuhi standar industri dan ekspektasi pelanggan, tetapi juga dalam mempertahankan dan meningkatkan reputasi perusahaan di pasar.
  • Pengembangan produk: hard skills berguna untuk berinovasi dan mengembangkan produk atau layanan baru. Karyawan dengan skills teknis yang kuat dapat mengidentifikasi peluang untuk peningkatan, menerapkan teknologi terbaru, dan menciptakan solusi yang memenuhi kebutuhan perubahan di pasar.
  • Kemampuan bersaing: dalam pasar yang kompetitif, perusahaan dengan tim yang memiliki hard skills kuat berpeluang mendapatkan keunggulan kompetitif. Mereka lebih mampu menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi dan tren industri, memastikan tidak tertinggal oleh pesaing.
  • Membangun kepercayaan pelanggan: perusahaan yang timnya memiliki keahlian teknis kuat sering kali dianggap lebih dapat diandalkan oleh pelanggan. Dalam bidang seperti layanan kesehatan, teknik, dan IT, hard skills karyawan menunjukkan kompetensi dan profesionalisme yang membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan pelanggan atau klien.

Cara meningkatkan hard skills

Adapun cara untuk meningkatkan hard skills karyawan bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa hal berikut:

  • Pendidikan formal: mengikuti program pendidikan formal seperti gelar sarjana atau diploma di bidang spesifik merupakan cara tradisional untuk mengembangkan hard skills. Institusi pendidikan menawarkan kurikulum yang dirancang untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan skills teknis dalam bidang tertentu.
  • Praktik dan pengalaman langsung: praktek berkelanjutan dan pengalaman langsung dalam mengerjakan real-project merupakan salah satu best-practice untuk mengasah hard skills. Pengalaman ini memungkinkan individu untuk menerapkan teori yang dipelajari dalam situasi nyata, memperdalam pemahaman, dan meningkatkan keahlian. Contoh praktik langsung mencakup mencakup kontribusi pada proyek open-source atau mengembangkan aplikasi sebagai bagian dari tim pengembangan.
  • Proyek mandiri: mengerjakan proyek mandiri atau hobi yang terkait dengan bidang keahlian dapat membantu dalam mengembangkan dan memperluas hard skills. Proyek-proyek ini memberikan kesempatan untuk bereksperimen, belajar dari kesalahan, dan meningkatkan kemampuan. Misalnya, membuat app atau software sendiri, menulis blog, membuat video tutorial.

Pelatihan hard skills di RevoU

Di RevoU, kami menyadari pentingnya hard skills dalam pengembangan karier profesional.

Oleh karena itu, kami menawarkan pelatihan dalam berbagai bidang, khususnya bidang digital yang terus berkembang. Melalui kurikulum yang komprehensif dan praktik langsung, RevoU bertujuan mengasah keahlian peserta didik, memastikan mereka memiliki pengetahuan teoritis dan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam pekerjaannya.

Berikut beberapa pelatihan hard skills di RevoU:

  • Digital marketing: pelatihan ini mencakup strategi digital marketing, penggunaan media sosial untuk bisnis, SEO, dan analisis campaign marketing.
  • Data analytics: peserta akan belajar mengenai pengumpulan data, pengolahan, dan analisis menggunakan tools analitik modern seperti Excel, SQL, dan Python agar menghasilkan insight bisnis.
  • Software developer: program ini dirancang untuk mengajarkan programming dari beginner sampai advance, termasuk pengembangan web dan mobile app, menggunakan bahasa pemrograman seperti JavaScript, Python, dan framework populer.
  • AI (artificial intelligence): pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang AI, machine learning, dan deep learning, termasuk cara aplikasinya dalam industri. Peserta akan diajarkan cara membangun dan melatih model AI.

Pentingnya Soft Skills

Soft skills karyawan berperan krusial dalam menentukan kesuksesan dan keberlanjutan perusahaan. Di era kompetisi bisnis yang semakin ketat, Anda tidak hanya dituntut untuk memiliki keunggulan teknis, tetapi juga kemampuan interpersonal yang memudahkan tim untuk berfungsi secara efektif dan efisien.

Berikut beberapa alasan pentingnya soft skills karyawan bagi perusahaan:

  • Memperkuat kerja tim: soft skills memfasilitasi kerja sama dan komunikasi yang efektif antar anggota tim, di mana hal ini penting untuk mencapai tujuan bersama. Tim yang koheren dan sinergis cenderung lebih inovatif dan produktif, menghasilkan output yang lebih baik dan lebih cepat.
  • Mendorong inovasi: lingkungan yang mendukung kreativitas dan pemikiran kritis dapat mendorong inovasi. Karyawan yang merasa nyaman untuk berbagi ide dan berkolaborasi akan menghasilkan solusi baru untuk tantangan bisnis, membantu perusahaan tetap relevan dan kompetitif.
  • Memperbaiki manajemen konflik: konflik tidak terhindarkan dalam setiap perusahaan, tetapi cara konflik tersebut dikelola dapat membuat perbedaan besar. Karyawan dengan soft skills yang kuat dalam negosiasi dan resolusi konflik bisa membantu mencegah eskalasi masalah dan mempertahankan lingkungan kerja yang harmonis.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: soft skills seperti time management dapat meningkatkan efisiensi kerja individu dan tim. Karyawan yang bisa mengelola waktu dan sumber daya dengan baik cenderung lebih produktif.
  • Meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan: karyawan dengan soft skills yang baik, seperti komunikasi dan layanan pelanggan, cenderung memberikan pengalaman memuaskan bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan yang tinggi berkontribusi pada kenaikan retensi pelanggan (pembelian berulang).

Cara meningkatkan soft skills

Berikut beberapa cara meningkatkan soft skills untuk karyawan:

  • Refleksi diri dan penerimaan feedback: mulailah dengan melakukan refleksi diri untuk mengidentifikasi area soft skills yang perlu diperkuat. Minta feedback dari rekan kerja, atasan, atau mentor tentang bagaimana Anda berinteraksi dalam tim, cara komunikasi, dan aspek leadership. Feedback konstruktif akan memberikan perspektif baru dan membantu menetapkan tujuan pengembangan pribadi.
  • Pendidikan dan pelatihan: ikuti workshop, seminar, atau online course yang fokus pada pengembangan soft skills, seperti komunikasi efektif, manajemen konflik, atau leadership.
  • Praktik aktif: soft skills diperkuat melalui praktik. Cari kesempatan untuk menerapkan skills yang dipelajari dalam situasi nyata, baik itu proyek kerja, kegiatan volunteer, atau dalam interaksi sehari-hari dengan teman maupun keluarga. Praktik aktif akan membantu Anda menjadi lebih nyaman dalam menerapkan soft skills.

Pelatihan soft skills di RevoU

Mengakui pentingnya soft skills dalam pengembangan profesional, RevoU menawarkan pelatihan khusus yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan non-teknis ini.

Di RevoU, kami tidak hanya mengandalkan metode lecture, tapi juga menekankan pada group assignment. Hal ini mendorong peserta untuk bekerja sama, mempraktikkan apa yang mereka pelajari dalam situasi nyata. Hasilnya, peserta bukan hanya paham teori, namun juga bisa berkomunikasi dan menyampaikan ide-ide mereka dengan jelas di tempat kerja.

Berikut pelatihan soft skills yang ditawarkan RevoU:

Project management

  • Mengajarkan teknik dan metodologi project management yang up-to-date.
  • Menekankan pada pengembangan keterampilan leadership dan komunikasi tim.
  • Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Business communication

  • Fokus pada peningkatan kemampuan komunikasi bisnis, termasuk public speaking dan komunikasi interpersonal.
  • Membekali peserta dengan strategi untuk menyampaikan pesan secara efektif dan persuasif.
  • Meningkatkan kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan profesional yang kuat.

Kesimpulan

Menciptakan tenaga kerja yang kompeten dalam keterampilan teknis, adaptif, dan efektif dalam berkomunikasi, berkolaborasi, serta memecahkan masalah, adalah esensial.

Keseimbangan antara pelatihan soft skills dan hard skills menjadi kunci untuk mempersiapkan individu menghadapi tantangan yang dinamis dalam dunia kerja modern. Hard skills memastikan karyawan memiliki keahlian teknis untuk tugas-tugas spesifik, sedangkan soft skills meningkatkan kemampuan mereka dalam teamwork, adaptasi, dan kepemimpinan.

Pendekatan yang seimbang dan terstruktur dalam pelatihan kedua jenis skills ini menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan mendukung pertumbuhan pribadi serta profesional.

Perbedaan Soft Skills dan Hard Skills

Perbedaan antara soft skills dan hard skills terletak pada sifat dan cara pengembangannya:

Hard skills

Hard skills adalah keterampilan teknis yang diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan khusus, atau pengalaman praktik langsung. Keterampilan ini mudah diukur dan sering kali diakui melalui sertifikasi atau kualifikasi profesional.

Contoh dari hard skills termasuk:

  • Analisis data, di mana seseorang mampu menginterpretasikan dan memanfaatkan data untuk membuat keputusan bisnis.
  • Pengoperasian software tertentu, seperti keahlian dalam menggunakan Microsoft Excel untuk pengolahan data.
  • Adobe Photoshop untuk desain grafis.
  • Skill teknis seperti programming, akuntansi, atau bahasa asing.

Soft skills

Di sisi lain, soft skills adalah sifat positif yang umumnya berkembang secara alami atau melalui interaksi sosial sehari-hari, bukan melalui pelatihan formal. Meskipun lebih sulit diukur dibandingkan hard skills, soft skills krusial dalam membantu karyawan meningkatkan performa pekerjaannya.

Skills ini memperkuat kemampuan kerja sama tim, adaptasi dengan perubahan, dan membangun hubungan yang positif di tempat kerja.

Soft skills mencakup kemampuan seperti:

  • Time management, memungkinkan individu untuk mengatur dan memprioritaskan tugas-tugas mereka secara efektif.
  • Komunikasi, melibatkan kemampuan untuk menyampaikan ide dan mendengarkan secara efektif dalam berbagai situasi.
  • Kemampuan critical thinking dan problem solving, membuat seseorang bisa mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi kreatif.

Pentingnya Hard Skills

Hard skills merupakan fondasi dari kemampuan profesional setiap karyawan, berperan vital dalam menentukan efektivitas dan produktivitas mereka dalam lingkungan kerja. Dari perspektif organisasi, hard skills menjadi kunci yang membuka kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas khusus dengan keahlian, akurasi, dan efisiensi.

Pentingnya hard skills bagi perusahaan dapat dirangkum dalam beberapa poin utama:

  • Efisiensi operasional: hard skills yang kuat dalam tim memastikan tugas dan proyek dapat diselesaikan dengan efisien. Karyawan yang terampil dalam bidang tertentu, baik itu coding, analisis data, atau operasi mesin, dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Kualitas output: skill teknis yang tinggi berkontribusi pada kualitas hasil kerja. Ini penting tidak hanya dalam memenuhi standar industri dan ekspektasi pelanggan, tetapi juga dalam mempertahankan dan meningkatkan reputasi perusahaan di pasar.
  • Pengembangan produk: hard skills berguna untuk berinovasi dan mengembangkan produk atau layanan baru. Karyawan dengan skills teknis yang kuat dapat mengidentifikasi peluang untuk peningkatan, menerapkan teknologi terbaru, dan menciptakan solusi yang memenuhi kebutuhan perubahan di pasar.
  • Kemampuan bersaing: dalam pasar yang kompetitif, perusahaan dengan tim yang memiliki hard skills kuat berpeluang mendapatkan keunggulan kompetitif. Mereka lebih mampu menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi dan tren industri, memastikan tidak tertinggal oleh pesaing.
  • Membangun kepercayaan pelanggan: perusahaan yang timnya memiliki keahlian teknis kuat sering kali dianggap lebih dapat diandalkan oleh pelanggan. Dalam bidang seperti layanan kesehatan, teknik, dan IT, hard skills karyawan menunjukkan kompetensi dan profesionalisme yang membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan pelanggan atau klien.

Cara meningkatkan hard skills

Adapun cara untuk meningkatkan hard skills karyawan bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa hal berikut:

  • Pendidikan formal: mengikuti program pendidikan formal seperti gelar sarjana atau diploma di bidang spesifik merupakan cara tradisional untuk mengembangkan hard skills. Institusi pendidikan menawarkan kurikulum yang dirancang untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan skills teknis dalam bidang tertentu.
  • Praktik dan pengalaman langsung: praktek berkelanjutan dan pengalaman langsung dalam mengerjakan real-project merupakan salah satu best-practice untuk mengasah hard skills. Pengalaman ini memungkinkan individu untuk menerapkan teori yang dipelajari dalam situasi nyata, memperdalam pemahaman, dan meningkatkan keahlian. Contoh praktik langsung mencakup mencakup kontribusi pada proyek open-source atau mengembangkan aplikasi sebagai bagian dari tim pengembangan.
  • Proyek mandiri: mengerjakan proyek mandiri atau hobi yang terkait dengan bidang keahlian dapat membantu dalam mengembangkan dan memperluas hard skills. Proyek-proyek ini memberikan kesempatan untuk bereksperimen, belajar dari kesalahan, dan meningkatkan kemampuan. Misalnya, membuat app atau software sendiri, menulis blog, membuat video tutorial.

Pelatihan hard skills di RevoU

Di RevoU, kami menyadari pentingnya hard skills dalam pengembangan karier profesional.

Oleh karena itu, kami menawarkan pelatihan dalam berbagai bidang, khususnya bidang digital yang terus berkembang. Melalui kurikulum yang komprehensif dan praktik langsung, RevoU bertujuan mengasah keahlian peserta didik, memastikan mereka memiliki pengetahuan teoritis dan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam pekerjaannya.

Berikut beberapa pelatihan hard skills di RevoU:

  • Digital marketing: pelatihan ini mencakup strategi digital marketing, penggunaan media sosial untuk bisnis, SEO, dan analisis campaign marketing.
  • Data analytics: peserta akan belajar mengenai pengumpulan data, pengolahan, dan analisis menggunakan tools analitik modern seperti Excel, SQL, dan Python agar menghasilkan insight bisnis.
  • Software developer: program ini dirancang untuk mengajarkan programming dari beginner sampai advance, termasuk pengembangan web dan mobile app, menggunakan bahasa pemrograman seperti JavaScript, Python, dan framework populer.
  • AI (artificial intelligence): pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang AI, machine learning, dan deep learning, termasuk cara aplikasinya dalam industri. Peserta akan diajarkan cara membangun dan melatih model AI.

Pentingnya Soft Skills

Soft skills karyawan berperan krusial dalam menentukan kesuksesan dan keberlanjutan perusahaan. Di era kompetisi bisnis yang semakin ketat, Anda tidak hanya dituntut untuk memiliki keunggulan teknis, tetapi juga kemampuan interpersonal yang memudahkan tim untuk berfungsi secara efektif dan efisien.

Berikut beberapa alasan pentingnya soft skills karyawan bagi perusahaan:

  • Memperkuat kerja tim: soft skills memfasilitasi kerja sama dan komunikasi yang efektif antar anggota tim, di mana hal ini penting untuk mencapai tujuan bersama. Tim yang koheren dan sinergis cenderung lebih inovatif dan produktif, menghasilkan output yang lebih baik dan lebih cepat.
  • Mendorong inovasi: lingkungan yang mendukung kreativitas dan pemikiran kritis dapat mendorong inovasi. Karyawan yang merasa nyaman untuk berbagi ide dan berkolaborasi akan menghasilkan solusi baru untuk tantangan bisnis, membantu perusahaan tetap relevan dan kompetitif.
  • Memperbaiki manajemen konflik: konflik tidak terhindarkan dalam setiap perusahaan, tetapi cara konflik tersebut dikelola dapat membuat perbedaan besar. Karyawan dengan soft skills yang kuat dalam negosiasi dan resolusi konflik bisa membantu mencegah eskalasi masalah dan mempertahankan lingkungan kerja yang harmonis.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: soft skills seperti time management dapat meningkatkan efisiensi kerja individu dan tim. Karyawan yang bisa mengelola waktu dan sumber daya dengan baik cenderung lebih produktif.
  • Meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan: karyawan dengan soft skills yang baik, seperti komunikasi dan layanan pelanggan, cenderung memberikan pengalaman memuaskan bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan yang tinggi berkontribusi pada kenaikan retensi pelanggan (pembelian berulang).

Cara meningkatkan soft skills

Berikut beberapa cara meningkatkan soft skills untuk karyawan:

  • Refleksi diri dan penerimaan feedback: mulailah dengan melakukan refleksi diri untuk mengidentifikasi area soft skills yang perlu diperkuat. Minta feedback dari rekan kerja, atasan, atau mentor tentang bagaimana Anda berinteraksi dalam tim, cara komunikasi, dan aspek leadership. Feedback konstruktif akan memberikan perspektif baru dan membantu menetapkan tujuan pengembangan pribadi.
  • Pendidikan dan pelatihan: ikuti workshop, seminar, atau online course yang fokus pada pengembangan soft skills, seperti komunikasi efektif, manajemen konflik, atau leadership.
  • Praktik aktif: soft skills diperkuat melalui praktik. Cari kesempatan untuk menerapkan skills yang dipelajari dalam situasi nyata, baik itu proyek kerja, kegiatan volunteer, atau dalam interaksi sehari-hari dengan teman maupun keluarga. Praktik aktif akan membantu Anda menjadi lebih nyaman dalam menerapkan soft skills.

Pelatihan soft skills di RevoU

Mengakui pentingnya soft skills dalam pengembangan profesional, RevoU menawarkan pelatihan khusus yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan non-teknis ini.

Di RevoU, kami tidak hanya mengandalkan metode lecture, tapi juga menekankan pada group assignment. Hal ini mendorong peserta untuk bekerja sama, mempraktikkan apa yang mereka pelajari dalam situasi nyata. Hasilnya, peserta bukan hanya paham teori, namun juga bisa berkomunikasi dan menyampaikan ide-ide mereka dengan jelas di tempat kerja.

Berikut pelatihan soft skills yang ditawarkan RevoU:

Project management

  • Mengajarkan teknik dan metodologi project management yang up-to-date.
  • Menekankan pada pengembangan keterampilan leadership dan komunikasi tim.
  • Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Business communication

  • Fokus pada peningkatan kemampuan komunikasi bisnis, termasuk public speaking dan komunikasi interpersonal.
  • Membekali peserta dengan strategi untuk menyampaikan pesan secara efektif dan persuasif.
  • Meningkatkan kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan profesional yang kuat.

Kesimpulan

Menciptakan tenaga kerja yang kompeten dalam keterampilan teknis, adaptif, dan efektif dalam berkomunikasi, berkolaborasi, serta memecahkan masalah, adalah esensial.

Keseimbangan antara pelatihan soft skills dan hard skills menjadi kunci untuk mempersiapkan individu menghadapi tantangan yang dinamis dalam dunia kerja modern. Hard skills memastikan karyawan memiliki keahlian teknis untuk tugas-tugas spesifik, sedangkan soft skills meningkatkan kemampuan mereka dalam teamwork, adaptasi, dan kepemimpinan.

Pendekatan yang seimbang dan terstruktur dalam pelatihan kedua jenis skills ini menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan mendukung pertumbuhan pribadi serta profesional.

Enter Your Details Below to Get Access

Full Name *
Email *
Whatsapp Number *
Company Name*
Company Site *
Role *
Division *
Number of employee *
Thank you! You can read the full content now.
Oops! Something went wrong while submitting the form.

More posts

Siap meningkatkan skill tim Anda dengan Corporate Training?

Di RevoU, tim anda akan belajar secara interaktif bersama instruktur ahli, dengan metode 70% praktik, 20% mentoring, dan 10% teori. Miliki kebebasan memilih program, durasi, dan lokasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Konsultasi Sekarang

Ready to Unlock Your Team's Potential? Consult Free Session Now!

Talk to us

Enter Your Details Below to Discuss with Us

Full Name *
Whatsapp Number *
Email Address *
Company Name *
How did you first learn about RevoU Corporate Training? *
Program *
Number of Training Participants *
Thank you for reaching out to us!
We’ve received your information and our team will contact you shortly. Stay tuned!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Scroll to see more contents