Overview
Job description business analyst berkaitan erat dengan jalannya bisnis perusahaan/organisasi. Berikut job desk, alur kerja, dan contoh pekerjaan business analyst di beberapa perusahaan.
Keharusan untuk bekerja dengan data setiap harinya membuat tugas business analyst menjadi sangat kompleks.
Mulai dari membuat analisis bisnis secara rinci, menguraikan masalah, menetapkan harga, hingga membuat penganggaran.
Apa saja sebenarnya detail job description business analyst, alur kerja, dan jurusan yang sesuai bekerja dengan profesi ini? Kita akan mengupasnya di artikel berikut ini.
Apa Saja Job Description Business Analyst?
Meski bisa berbeda di setiap perusahaan, namun inilah tugas business analyst secara umum dirangkum dari Simplilearn dan Coursera:
- Menganalisis model data untuk memberikan kesimpulan logis.
- Menciptakan proses atau sistem yang diperlukan dalam mengimplementasikan perubahan.
- Berinteraksi dengan manajemen tingkat senior tentang implementasi perubahan yang akan dilakukan.
- Menyusun tabel, bagan, grafik, dan elemen visualisasi data lainnya.
- Merencanakan struktur bisnis perusahaan.
- Memperkirakan, menganggarkan, dan melakukan variance analysis sekaligus analisis keuangan.
- Menggunakan SQL dan Excel untuk menganalisis kumpulan data besar.
- Mengidentifikasi dan memprioritaskan fungsi organisasi serta persyaratan teknis yang dibutuhkan.
Alur Kerja Business Analyst
Dilansir dari Indeed, berikut adalah alur kerja business analyst yang umum dilakukan:
#1 Mengidentifikasi Tujuan Utama Bisnis
Dalam suatu bisnis, seorang business analyst, project manager, dan stakeholder sering kali memiliki tujuan/kepentingan berbeda.
Umumnya, untuk memulai proyek dan menyelaraskan tujuan utama, setiap pihak akan menjawab pertanyaan, “Mengapa proyek ini dibutuhkan?”
Menentukan tujuan utama merupakan fondasi yang harus dibangun dan mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil. Sebagai business analyst, kamu harus memastikan bahwa tujuan utama yang ditetapkan sesuai dengan masalah awal bisnis.
#2 Mengumpulkan Informasi
Untuk memulai analisis apa pun, business analyst harus mendapatkan cukup informasi, mulai dari tujuan utama, ruang lingkup, kebutuhan perusahaan, dan banyak lainnya. Kamu perlu mendapatkan informasi yang cukup sebelum melangkah ke alur selanjutnya.
Hal ini bertujuan agar business analyst bisa mempersiapkan proyek bisnis dengan lebih matang dan memperjelas strategi di masa depan.
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
#3 Menentukan Stakeholder
Stakeholder merupakan pihak-pihak yang relevan dan berpengaruh terhadap bisnis. Sebelum memulai proyek, perlu dilakukan identifikasi siapa saja yang menjadi stakeholder utama. Dengan begitu, efisiensi komunikasi dapat terjaga dan kamu tahu prioritas utamanya.
Beberapa stakeholder bisnis biasanya meliputi owner, manager, karyawan, customer, dan mitra.
#4 Menentukan Ruang Lingkup Proyek
Langkah selanjutnya dalam alur kerja business analyst yaitu menentukan ruang lingkup (scope). Adanya ruang lingkup memberikan tim batasan dalam mengerjakan tugas-tugas penting sekaligus memandu proses analisis bisnis agar lebih terarah.
Jika suatu proyek bisnis tidak memiliki scope yang jelas, maka kemungkinan tim mengerjakan tugas di luar kebutuhan proyek juga semakin besar.
#5 Memberikan Detail Kualifikasi Proyek
Dalam mengembangkan proyek bisnis, akan ada kualifikasi yang harus tercapai dan dijalankan tim development. Ini adalah tugas business analyst untuk mencari tahu apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan dari proyek itu.
Kamu bertanggung jawab menganalisis informasi tersebut lalu menggunakanya untuk membuat list deliverables. Semakin detail kualifikasi/persyaratan yang diberikan pada tim development, proyek bisnis yang dijalankan semakin efektif dan sesuai dengan harapan.
#6 Mengawasi Technical Application
Hal teknis menjadi salah satu bagian penting dalam pengerjaan proyek bisnis. Langkah ini biasanya termasuk pembaharuan software, team building, dan penyesuaian solusi.
Di tahap ini, business analyst akan bekerja sama dengan tim quality assurance guna memastikan semua persyaratan teknis terpenuhi.
#7 Membantu Mengimplementasikan Solusi
Tugas business analyst tidak hanya berhenti hingga visualisasi data. Kamu juga perlu memberikan saran kepada stakeholder tentang solusi yang harus diambil.
Selain itu, mereka juga perlu mendengarkan feedback dari tim development jika ada persyaratan/kualifikasi yang sekiranya tidak bisa diimplementasikan.
Business analyst bertugas mengelola perubahan kualifikasi yang mungkin muncul dan berkoordinasi lagi dengan tim development.
#8 Mengawasi Jalannya Proyek
Selama proses pengembangan proyek bisnis berlangsung, business analyst harus terus memantau dan memastikan bahwa timeline proyek berjalan sesuai waktu yang sudah ditentukan.
Mengikuti perkembangan itu dapat membuat kamu bisa menjawab pertanyaan stakeholder kapan pun mereka bertanya tentang sejauh mana proyek berlangsung.
Business Analyst Masuk Jurusan Apa?
US Bureau of Labor Statistics (BLS) mengungkapkan bahwa meski tidak ada gelar persyaratan khusus untuk menjadi business analyst, namun seseorang dengan background pendidikan di bidang ekonomi, keuangan, marketing, atau psikologi bisa menjadi nilai plus.
Perlu diingat bahwa sebagian besar posisi business analyst memerlukan gelar minimal sarjana.
Lebih dari itu, jika kamu mengejar posisi analisis bisnis di tingkat manajemen ke atas, beberapa perusahaan mungkin saja menetapkan kualifikasi gelar yang lebih tinggi, termasuk magister.
Contoh Job Description Business Analyst
Di atas adalah job description business analyst di Agoda. Disebutkan bahwa nantinya kamu akan melakukan tugas-tugas berikut:
- Search: Bereksperimen dengan teks iklan, bidding, dan struktur campaign di Google, Bing, Baidu, Naver, atau search engine lainnya.
- Display: Menguji, menganalisis, dan mengoptimalkan campaign di Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya.
- Pemodelan: Menganalisis berbagai jenis data yang dihasilkan dari eksperimen, mengembangkan model yang dapat digunakan untuk optimasi, dan membuat dashboard untuk account managers.
Female Daily Network memberikan job description untuk posisi business analyst sebagai berikut:
- Menentukan data points apa yang perlu ada dan apa mekanisme untuk menangkap data points tersebut.
- Mengamati data points dan menganalisis pola yang terjadi sehingga menjadi informasi yang berguna bagi unit atau divisi bisnis terkait.
- Menentukan prioritas dari setiap data points yang ada sekaligus menjadi item tindakan di unit atau divisi bisnis terkait.
- Melakukan analisis end-to-end dari proses bisnis yang ada untuk optimasi dan mengintegrasi tujuan perusahaan.
- Mengembangkan setiap kebutuhan laporan/data untuk memastikan mudah diakses, mudah dipahami, dan sesuai dengan fokus perusahaan.
Untuk menjalankan tugasnya, business analyst membutuhkan ketajaman bisnis dan skill organisasi yang mumpuni. Kamu memiliki tugas menyeimbangkan strategi bisnis apa yang layak diterapkan secara teknologi, fungsional, dan finansial.
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)