Sunk Cost

Sunk cost adalah pengeluaran yang tidak dapat diperoleh kembali.

Product Management

Mau Belajar

Product Management

GRATIS?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

IKUT KURSUS GRATIS

Mau Belajar

Product Management

GRATIS?

Apa itu Sunk Cost?

sunk cost adalah

Menurut Investopedia, sunk cost adalah pengeluaran yang tidak dapat diperoleh kembali.

Pengeluaran ini merupakan investasi terhadap suatu kegiatan, produk, atau layanan dengan harapan bahwa hasil investasi tersebut nantinya akan sesuai harapan. 

Meski demikian, banyak individu dan perusahaan yang menjadi korban sunk cost fallacy, yaitu kecenderungan untuk terus berinvestasi dalam suatu proyek bahkan ketika proyek tersebut tidak mendatangkan profit. 

Dalam product management, sunk cost sangat penting karena menggambarkan investasi yang dilakukan pada produk yang telah dikembangkan atau sedang dalam proses pengembangan.

Apa Saja yang Termasuk Sunk Cost?

Secara umum, seluruh biaya yang telah dikeluarkan dan tidak dapat kembali lagi dianggap sebagai sunk cost. Karena itu, sunk cost dapat berupa:

  • Anggaran untuk mengembangkan produk atau layanan.
  • Peralatan atau mesin yang telah dibeli atau disewa.
  • Gaji yang dibayarkan kepada karyawan yang bekerja pada suatu proyek.
  • Biaya marketing untuk produk atau layanan yang telah diluncurkan.
  • Biaya lain yang terkait dengan proyek.

Contoh Sunk Cost

Berikut ini adalah contoh sunk cost dalam beberapa konteks: 

  • Lina adalah pemilik cafe bernama "Cafe Lina". Dia mengeluarkan Rp100.000.000  untuk mesin pembuat kopi baru dia yakini akan meningkatkan penjualan dan menarik pelanggan baru ke cafe-nya. 

    Namun, setelah beberapa bulan menggunakan mesin tersebut, mesin itu ternyata tidak menghasilkan peningkatan keuntungan yang diharapkan. Maka, Rp 100.000.000 untuk membeli mesin pembuat kopi dapat dikatakan sebagai sunk cost
  • Sebuah perusahaan manufaktur PT. XYZ menginvestasikan sejumlah besar sumber daya, waktu, dan uang ke dalam sebuah proyek untuk mengembangkan lini produk baru bernama "Qeren". Perusahaan tersebut mempekerjakan tim insinyur, desainer, dan marketer untuk mengerjakan proyek tersebut selama lebih dari dua tahun untuk mengembangkan dan menguji produk tersebut. 

    Namun, setelah produk diluncurkan ke pasar, ternyata permintaan pasar tidak cukup besar sehingga perusahaan mengalami kerugian. Dengan demikian, investasi waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan PT. XYZ merupakan sunk cost

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa itu sunk cost fallacy dan contohnya?

Sunk cost fallacy adalah kecenderungan untuk terus berinvestasi pada suatu proyek dengan alasan telah menginvestasikan sumber daya yang besar.

Dalam bisnis atau perusahaan, sunk cost fallacy terjadi ketika perusahaan lebih mementingkan besarnya investasi di masa lalu dibandingkan dengan peluang dan hasil di masa depan sehingga perusahaan membuat keputusan yang tidak masuk akal.

Sebagai contoh, Agus, seorang product manager suatu perusahaan software, mengembangkan produk software baru selama setahun terakhir. Agus memimpin jalannya proyek ini sejak awal dan perusahaan telah menginvestasikan banyak waktu, uang, dan sumber daya untuk mengembangkan produk.

Saat pengembangan produk hampir selesai, Agus menyadari bahwa software tersebut tidak sebagus yang dia harapkan, dan ada banyak kelemahan dalam desain dan fungsinya. 

Meskipun demikian, Agus tetap memutuskan untuk meluncurkan software tersebut dengan alasan bahwa perusahaan telah menginvestasikan terlalu banyak uang dan waktu ke dalam proyek sehingga sudah terlambat untuk membatalkan proyek tersebut. 

Bahkan setelah peluncuran software, Agus terus mengerahkan lebih banyak sumber daya ke dalam proyek tersebut dengan harapan pada akhirnya akan berhasil. Namun, saat feedback pengguna diperoleh, semakin jelas bahwa software tersebut tidak memenuhi kebutuhan pengguna dan tidak menghasilkan profit yang diharapkan.

Dalam contoh ini, Agus menjadi korban sunk cost fallacy karena dia membuat keputusan yang tidak tepat, yang dapat merusak keuntungan dan reputasi perusahaan dalam jangka panjang.

Bagaimana cara menghindari sunk cost fallacy?

Sebagai product manager, sangat penting untuk mengenali sunk cost dan menghindari sunk cost fallacy

Product manager perlu memastikan bahwa produk atau layanan yang dikembangkan memenuhi kebutuhan pelanggan, menguntungkan, dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan, dan bukan mengambil keputusan semata-mata berdasarkan investasi di masa lalu. 

Karena itu, product manager dapat menghindari sunk cost fallacy dengan mengambil langkah seperti:

  • Menetapkan metrik kesuksesan yang jelas yang selaras dengan tujuan perusahaan.
  • Melakukan review rutin untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dan memastikan bahwa proyek tetap sesuai jalur.
  • Mengevaluasi nilai proyek secara berkala untuk menentukan apakah proyek tersebut masih layak untuk dijalankan. 
  • Menggunakan pengambilan keputusan berdasarkan data untuk menentukan strategi yang tepat.

Kata kunci lainnya

Mulai karirmu dalam

Product Management

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
ikut kursus gratis
Daftar Isi