Coaching

Apa itu Coaching dalam Dunia Kerja?

Coaching adalah strategi pengembangan profesional untuk meningkatkan skill dan kemampuan individu dalam pekerjaannya.

Coaching tidak hanya berfokus pada peningkatan performa individu, tetapi juga membantu karyawan mencapai potensi penuh mereka melalui pembimbingan yang terstruktur, support, dan feedback konstruktif.

Dalam praktiknya, coaching di tempat kerja melibatkan serangkaian sesi one-on-one antara karyawan dan manager. Sesi ini dirancang untuk mendiskusikan tujuan karier, mengatasi hambatan kerja, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk kesuksesan dalam peran mereka.

Proses ini bersifat komunikasi dua arah, di mana karyawan bisa berbagi tantangan dan aspirasinya, sementara manager menyediakan saran, dukungan, dan akuntabilitas.

Dengan coaching, karyawan diharapkan lebih mandiri, berani mengambil inisiatif, dan bertanggung jawab atas pekerjaan mereka. Sementara bagi manager, sesi coaching dapat dimaksimalkan untuk mengalokasikan tugas berdasarkan keahlian karyawan, memperkuat tim, dan memastikan setiap anggota tim berkontribusi secara maksimal.

Namun, perlu diperhatikan coaching bukanlah proses statis; ini memerlukan keterlibatan aktif dan komitmen dari kedua belah pihak. Karyawan harus bersedia untuk menerima feedback dan membuat perubahan yang diperlukan. Di sisi lain, manager harus terampil dalam mendengarkan, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan memotivasi karyawan.

Tujuan Coaching

Indeed dan Better Up menjabarkan beberapa tujuan utama dari coaching di tempat kerja:

• Pengembangan skill: coaching membantu karyawan mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan job desc-nya. Hal ini mencakup pelatihan teknis, pengembangan leadership, dan peningkatan kompetensi interpersonal seperti komunikasi tim.
• Peningkatan kinerja: coaching bertujuan mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang mungkin dirasakan karyawan untuk mencapai seluruh potensi kemampuannya. Peningkatan kinerja yang dilakukan termasuk memberikan feedback konstruktif, menetapkan tujuan yang jelas, dan membantu karyawan mengelola tugas secara efektif.
• Dukungan karier dan pertumbuhan profesional: coaching mendukung pertumbuhan karier karyawan dengan membantunya merencanakan career path, mengidentifikasi peluang kemajuan, dan menawarkan saran/bimbingan dalam pengambilan keputusan karier.
• Peningkatan kesejahteraan dan kepuasan kerja: coaching juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Proses ini dapat dicapai dengan membantu mereka mengelola stres serta membangun rasa percaya diri dan kepuasan dalam pekerjaan.
• Membangun keterlibatan dan komitmen: salah satu tujuan penting lain dari coaching adalah meningkatkan keterlibatan karyawan. Manager perlu memastikan karyawan merasa dihargai, didengar, dan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk berhasil.
• Mendorong inovasi dan adaptasi: dalam lingkungan kerja yang terus berubah, coaching membantu karyawan tetap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. Proses ini mencakup mendorong pemikiran kreatif, adaptasi terhadap teknologi baru, dan mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan kerja.

Prinsip Coaching

American College of Apothecaries menjelaskan lima prinsip dasar yang harus diingat saat melakukan coaching kepada karyawan:

#1 Amati 

Manager harus mahir dalam mengumpulkan informasi dari karyawan tanpa membuat mereka merasa seperti sedang diinterogasi atau diawasi. Berbicaralah dengan anggota tim, amati mereka saat bekerja, lalu identifikasi kekurangan skill dan kemampuan dari pekerjaan mereka.

#2 Dengarkan 

Saat berbicara dengan karyawan, dengarkan dengan saksama apa yang mereka katakan. Perhatikan sinyal non-verbal, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah untuk menentukan apa yang sebenarnya dirasakan karyawan.

#3 Komunikasi setiap saat

Sebagian besar dari proses coaching adalah sering berbicara dengan karyawan. Temui mereka satu per satu secara rutin, ajaklah berkomunikasi setiap saat, dan pastikan untuk selalu bersedia menjawab pertanyaan mereka sebanyak mungkin.

#4 Isi kekosongan pengetahuan

Setelah memahami skill dan pengalaman apa yang belum dimiliki karyawan, bekerjasamalah dengan mereka untuk mengisi celah-celah tersebut. Berikan support saat karyawan menguasai skill baru dan ajarkan untuk menangani tugas-tugas yang lebih menantang.

#5 Berikan feedback langsung

Berikan feedback positif dan negatif. Gunakan pujian untuk memotivasi karyawan dan anggap kesalahan sebagai peluang belajar. Tunjukkan kepada karyawan bahwa perusahaan memiliki kepercayaan pada mereka.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa perbedaan coaching dan mentoring?

Fokus utama dalam coaching adalah peningkatan kinerja spesifik dan pengembangan skill karyawan. Manager mendukung karyawan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati melalui metode seperti bertanya, mendengarkan, refleksi, dan strategi yang mengarah pada tindakan.

Di sisi lain, mentoring adalah hubungan pengembangan profesional di mana seseorang dengan pengalaman dan pengetahuan lebih (mentor) membimbing orang lain yang kurang berpengalaman (mentee) dalam pengembangan skill dan pengetahuan mereka. Mentoring lebih berfokus pada pengembangan karier jangka panjang dan pertumbuhan personal.

Berikut tabel perbedaan coaching dan mentoring: