Oleh: Oskar Syahbana
Ringkasan
- AI Influencers dibuat dengan teknologi CGI dan AI untuk meniru karakteristik manusia di media sosial
- Dibanding influencers manusia, AI Influencers memiliki keunggulan, yaitu kustomisasi maksimal, lebih efektif dan efisien, serta meminimalisir risiko.
- Pembuatan AI Influencers dimulai dari menentukan niche, membuat persona dan karakter yang konsisten, serta membuat konten foto maupun video pendek dengan AI.
- AI Influencers sangat berpotensi menjadi strategi digital marketing yang efektif. Namun, tetap perlu kreativitas manusia agar bisa bertahan lama.
Sekilas Tentang AI Influencers
Apa itu AI Influencers?
AI influencers atau virtual influencers adalah persona digital yang diciptakan menggunakan teknologi Computer-Generated Imagery (CGI) dan AI.
Mereka dirancang untuk meniru karakteristik manusia, baik dari segi penampilan dan perilaku sehingga dapat berinteraksi dengan audiens di media sosial layaknya influencer.
AI influencers bisa berwujud manusia, hewan, atau karakter fantasi, tergantung pada tujuan dan kreativitas pembuatnya.
Ada beberapa teknologi yang biasa dipakai untuk membuat AI Influencers, seperti:
- 3D Modeling, dimana desainer perlu membuat 3D model yang sangat detail. Mulai dari fitur-fitur wajah, tubuh, hingga fashion style yang digunakan. Metode ini tergolong sangat sulit dan memerlukan keahlian dan pengalaman.
- AI dan Machine Learning, yaitu menggunakan bantuan AI untuk membuat kepribadian, fitur-fitur wajah, tubuh, dan lain-lain. Metode ini menggabungkan beberapa teknologi generative AI yang mendukung image generation seperti controlnet, IPAdapter, faceswap, hingga in-painting untuk menghasilkan gambar dan video yang kita inginkan.. Saat ini juga sudah banyak tools AI open source yang bisa digunakan secara gratis sehingga prosesnya jauh lebih mudah.
Apa yang Dilakukan AI Influencers?
Seperti influencer manusia pada umumnya, AI Influencers juga memposting konten di media sosial, berinteraksi dengan followers, bahkan berkolaborasi dengan brand-brand dalam marketing campaign tertentu.
Bedanya, AI Influencers sepenuhnya dikontrol oleh pembuatnya (brand, agency, atau individu) sehingga dapat dioptimalkan untuk menargetkan audiens tertentu dengan pembawaan yang lebih sesuai dengan brand.
Apa Manfaat AI Influencers untuk Bisnis?
Jika dibandingkan dengan influencer manusia, AI Influencers memiliki berbagai keunggulan dan manfaat signifikan untuk bisnis, seperti:
- Kustomisasi maksimal. Pembuatan influencer bisa sepenuhnya dibuat dari awal sehingga memiliki kepribadian dan persona yang sesuai dengan bisnis yang akan dijual dan dapat disesuaikan dalam jangka waktu cepat.
- Efektif dan Efisien. Pembuatan konten dapat dilakukan dengan lebih cepat dikarenakan proses produksi sepenuhnya dibantu oleh generative AI dan tidak ada lagi penundaan produksi dikarenakan ketidakcocokan jadwal antara influencer dengan brand
- Minimalisir Risiko. AI Influencer dapat mengeliminasi skandal dan juga memastikan brand alignment maksimal
Contoh AI Influencers Terkenal & Evolusinya
Lil Miquela dibuat pada tahun 2016 dan awalnya terlihat seperti influencer manusia.
Meskipun tidak menggunakan teknologi GenAI terbaru seperti faceswap atau lipsync, dan biaya produksinya relatif tinggi karena menggunakan CGI 3, Lil Miquela tetap memiliki daya tarik kuat bagi merek besar seperti BMW dan Calvin Klein.
Shudu adalah supermodel digital pertama di dunia yang dibuat pada tahun 2017.
Meskipun dibuat menggunakan CGI 3D, Shudu sering disebut sebagai “uncanny valley”, yaitu sangat terlihat seperti manusia sehingga banyak orang tidak menyangka bahwa ia adalah CGI.
Imma adalah AI influencer Jepang yang terkenal dengan rambut bob warna pink dan gaya yang stylish. Dia berkolaborasi dengan brand internasional seperti Apple, IKEA, Harper's BAZAAR, TED Talk, dan masih banyak lagi.
Selain 4 AI Influencers di atas, terdapat beberapa AI Influencers 2D yang terkenal seperti Hatsune Miku, Kobo Kanaeru, dan lainnya.
Dengan adanya gebrakan Generative AI, semakin banyak AI Influencers yang berkembang di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:
Thalasya adalah AI Influencer Indonesia yang diciptakan menggunakan CGI pada tahun 2018. Thalasya menarik audiensnya dengan konten traveling dan lifestyle.
Selain aktif menjadi influencer, Thalasya juga bisa bernyanyi dan membuat musik bersama Aquarius Musikindo.
Arbie Seo dikembangkan oleh studio yang sama dengan Thalasya, yaitu Magnavem Studio. Ia dikatakan sebagai adik Thalasya.
Dengan menggunakan teknologi GenAI terbaru seperti faceswap, Arbie memiliki pergerakan yang lebih mulus dalam video dibandingkan Thalasya.
Selama perkembangannya, Arbie Seo sudah berevolusi baik dari fitur-fitur wajah, pergerakan, hingga suara. Berikut contoh-contoh evolusinya.
Arbie Seo juga memiliki improvement dari segi suara yang signifikan dan menjadi lebih natural.
- Pre-GenAI: Suara lebih kaku dan terdengar seperti "mesin".
- GenAI: Suara lebih natural seperti manusia, bahkan intonasinya udah bisa mengikuti berbagai emosi.
Langkah-langkah Membuat AI Influencers
Berikut ini adalah panduan lengkap untuk membantumu membuat AI influencers.
Step 1: Tentukan Niche & Audiens
- Tentukan niche yang sesuai dengan target audiensmu. Pertimbangkan faktor-faktor seperti usia, lifestyle, kesukaan, dan kebiasaan. Misalnya, niche seperti reaction video, meme, hingga high fashion seperti Kaku Drop.
- Analisis tren saat ini. Gunakan tools seperti Google Trends atau BuzzSumo untuk memahami apa yang saat ini diminati oleh niche kamu. Misalnya, untuk niche high fashion, cari tren seperti koleksi terbaru, kolaborasi dengan desainer terkenal, atau gaya streetwear yang sedang populer.
- Cari referensi dari influencers yang populer di kalangan target audiensmu untuk mendapatkan inspirasi dan panduan dalam membuat AI influencer-mu.
Step 2: Buat Persona AI Influencer
Ada 2 elemen penting yang dibutuhkan dalam membuat persona AI Influencer, yaitu:
- Latar belakang AI Influencer. Misalnya, jika AI Influencer-mu seorang model, mungkin ia memulai karir sebagai fashion blogger dari kota kecil kemudian merantau ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi modeling dan berkolaborasi dengan berbagai brand.
- Kepribadian AI Influencer harus disesuaikan dengan target audiensmu. Jika target audiens kamu menyukai high fashion, maka AI Influencer-mu bisa menjadi pribadi yang elegan, berwawasan luas tentang tren mode terbaru, dan sering menghadiri acara fashion bergengsi.
Kamu juga dapat menggunakan tools AI multifungsi seperti ChatGPT atau Claude untuk membantumu mencari ide.
Caranya, unggah foto-foto atau biografi dari influencer referensi yang kamu pilih ke ChatGPT atau Claude, kemudian gunakan prompt seperti:
“Evaluasi keberhasilan, kelemahan, dan keunikan yang membuat influencer-influencer ini sukses di niche mereka. Berdasarkan data tersebut, buatlah latar belakang dan kepribadian untuk AI influencer yang fokus pada [bidang niche] dan menargetkan [target audiens] yang [kesukaan/kebiasaan target audiens].”
Step 3: Membuat Karakter yang Konsisten
Ada berbagai AI Image Generator yang bisa kamu gunakan. Namun, artikel ini akan lebih fokus membahas pembuatan karakter menggunakan Midjourney dan Stable Diffusion.
Midjourney
Midjourney cocok untuk kamu yang mencari kemudahan penggunaan dan hasil yang cepat. Namun, Midjourney memiliki keterbatasan dalam kustomisasi gambar dan style.
Berikut langkah-langkah membuat AI Influencer menggunakan Midjourney:
#1 Login ke Discord. Pastikan kamu sudah berlangganan Midjourney. Info lengkap mengenai tutorial setup Midjourney di Discord dapat dilihat di sini.
#2 Unggah foto referensi AI Influencers yang kamu inginkan, kemudian copy image address.
#3 Tuliskan prompt untuk menghasilkan wajah dan karakter fisik yang diinginkan. Misalnya,
“/imagine Create a young woman with black eyes, dark brown hair, and a friendly smile –cref [image address]”
#4 Sesuaikan hasil dengan mengubah prompt atau generate varian yang sesuai.
#5 Simpan gambar wajah AI Influencer yang dihasilkan.
Stable Diffusion
Di sisi lain, Stable Diffusion memiliki keunggulan dalam pembuatan karakter yang lebih mendetail dan personalisasi yang tinggi.
Namun, penggunaannya lebih kompleks dibandingkan Midjourney.
Berikut langkah-langkah membuat AI Influencer menggunakan Stable Diffusion:
#1 Unduh dan install UI Stable Diffusion melalui Automatic1111 atau ComfyUI.
#2 Unduh checkpoint model melalui Civitai, kemudian install pada UI Stable Diffusion. Ini akan menjadi checkpoint yang kamu gunakan untuk membuat karakter AI Influencer.
Checkpoint yang digunakan di artikel ini adalah DreamShaper XL.
#3 Pilih LoRA yang sesuai dengan karakter AI Influencer-mu. Kamu dapat melatih model LoRA untuk dataset yang kamu miliki menggunakan Kohya atau menggunakan LoRA yang sudah dilatih oleh orang lain melalui Civitai.
Misalnya, dengan menggabungkan LoRA Sophie Turner dan Zendaya akan menghasilkan karakter yang berbeda.
#4 Tulis prompt sesuai dengan gambar yang kamu inginkan.
#5 Setting Generation sesuai dengan checkpoint dan kebutuhan.
#6 Rekomendasi setting dapat dilihat pada keterangan checkpoint yang kamu pilih. Berikut untuk DreamShaper XL v2.1 Turbo DPM++ SDE.
#7 Sesuaikan detail hasil dengan mengubah prompt atau generate varian yang sesuai.
#8 Simpan gambar AI Influencer yang dihasilkan.
Step 4: Mengoreksi Kesalahan pada Gambar
Gambar yang dihasilkan oleh AI terkadang memiliki detail yang salah, seperti pada gambar di bawah ini.
Oleh karena itu, kamu bisa mengoreksinya dengan 2 metode:
- Inpainting, yaitu teknik mengedit gambar dengan memperbaiki bagian yang rusak atau tidak sesuai dengan mengisi area tersebut menggunakan konteks sekitarnya. Inpainting dapat dilakukan menggunakan berbagai tools editing, seperti Adobe Photoshop.
- Faceswap, yaitu mengganti wajah gambar dengan wajah dari gambar lain yang lebih sesuai. Faceswap biasanya digunakan untuk memperbaiki wajah dalam video atau foto dengan hasil yang lebih natural.
Dibandingkan dengan inpainting, faceswap tergolong lebih mudah digunakan dan sering kali memberikan hasil yang lebih natural tanpa memerlukan banyak keterampilan teknis.
Berikut adalah contoh faceswap antara model AI dengan model lain (bisa foto model asli ataupun AI-generated).
Step 5: Membuat Video Pendek Menggunakan FaceFusion
Faceswap juga dapat digunakan untuk membuat video pendek sehingga hasil video terlihat lebih natural. Salah satu tools yang bisa kamu gunakan adalah FaceFusion.
Berikut langkah-langkah membuat video AI Influencer menggunakan FaceFusion:
- Install FaceFusion. Ikuti tutorial ini untuk menginstall FaceFusion.
- Unggah foto “Source” (AI Influencer kamu) dan video “Target” (Model asli) pada FaceFusion.
- Hasil video akan muncul di kolom “Output”. Simpan video hasilnya.
Masa Depan AI Influencers
AI Influencers sangat berpotensi menjadi strategi digital marketing yang efektif. Dengan teknologi yang super canggih, mereka akan terlihat semakin natural dan “menyatu” dengan manusia.
Namun, tools tetaplah hanya tools. Beberapa experts Forbes Agency Council menyatakan, penggunaan AI Influencers sebagai perwakilan brand perlu dipikirkan matang-matang.
Tetap perlu ada storyline, character development, kreativitas, serta transparansi brand dan trust dari customer untuk membuatnya bertahan lama.
Kesimpulan
Dengan memahami bagaimana AI Influencers dibuat, kamu maupun bisnismu dapat memanfaatkan AI Influencers untuk meningkatkan engagement dengan audiens sehingga meningkatkan penjualan dengan cara yang inovatif
Jika kamu ingin belajar membuat AI Influencers untuk sendiri maupun tim kamu, RevoU memiliki pelatihan AI yang dapat membantumu!
Cek silabus dan info pelatihan selengkapnya di AI for Digital Content Creation (untuk pribadi) atau AI Corporate Training (untuk tim).
Oleh: Oskar Syahbana
Ringkasan
- AI Influencers dibuat dengan teknologi CGI dan AI untuk meniru karakteristik manusia di media sosial
- Dibanding influencers manusia, AI Influencers memiliki keunggulan, yaitu kustomisasi maksimal, lebih efektif dan efisien, serta meminimalisir risiko.
- Pembuatan AI Influencers dimulai dari menentukan niche, membuat persona dan karakter yang konsisten, serta membuat konten foto maupun video pendek dengan AI.
- AI Influencers sangat berpotensi menjadi strategi digital marketing yang efektif. Namun, tetap perlu kreativitas manusia agar bisa bertahan lama.
Sekilas Tentang AI Influencers
Apa itu AI Influencers?
AI influencers atau virtual influencers adalah persona digital yang diciptakan menggunakan teknologi Computer-Generated Imagery (CGI) dan AI.
Mereka dirancang untuk meniru karakteristik manusia, baik dari segi penampilan dan perilaku sehingga dapat berinteraksi dengan audiens di media sosial layaknya influencer.
AI influencers bisa berwujud manusia, hewan, atau karakter fantasi, tergantung pada tujuan dan kreativitas pembuatnya.
Ada beberapa teknologi yang biasa dipakai untuk membuat AI Influencers, seperti:
- 3D Modeling, dimana desainer perlu membuat 3D model yang sangat detail. Mulai dari fitur-fitur wajah, tubuh, hingga fashion style yang digunakan. Metode ini tergolong sangat sulit dan memerlukan keahlian dan pengalaman.
- AI dan Machine Learning, yaitu menggunakan bantuan AI untuk membuat kepribadian, fitur-fitur wajah, tubuh, dan lain-lain. Metode ini menggabungkan beberapa teknologi generative AI yang mendukung image generation seperti controlnet, IPAdapter, faceswap, hingga in-painting untuk menghasilkan gambar dan video yang kita inginkan.. Saat ini juga sudah banyak tools AI open source yang bisa digunakan secara gratis sehingga prosesnya jauh lebih mudah.
Apa yang Dilakukan AI Influencers?
Seperti influencer manusia pada umumnya, AI Influencers juga memposting konten di media sosial, berinteraksi dengan followers, bahkan berkolaborasi dengan brand-brand dalam marketing campaign tertentu.
Bedanya, AI Influencers sepenuhnya dikontrol oleh pembuatnya (brand, agency, atau individu) sehingga dapat dioptimalkan untuk menargetkan audiens tertentu dengan pembawaan yang lebih sesuai dengan brand.
Apa Manfaat AI Influencers untuk Bisnis?
Jika dibandingkan dengan influencer manusia, AI Influencers memiliki berbagai keunggulan dan manfaat signifikan untuk bisnis, seperti:
- Kustomisasi maksimal. Pembuatan influencer bisa sepenuhnya dibuat dari awal sehingga memiliki kepribadian dan persona yang sesuai dengan bisnis yang akan dijual dan dapat disesuaikan dalam jangka waktu cepat.
- Efektif dan Efisien. Pembuatan konten dapat dilakukan dengan lebih cepat dikarenakan proses produksi sepenuhnya dibantu oleh generative AI dan tidak ada lagi penundaan produksi dikarenakan ketidakcocokan jadwal antara influencer dengan brand
- Minimalisir Risiko. AI Influencer dapat mengeliminasi skandal dan juga memastikan brand alignment maksimal
Contoh AI Influencers Terkenal & Evolusinya
Lil Miquela dibuat pada tahun 2016 dan awalnya terlihat seperti influencer manusia.
Meskipun tidak menggunakan teknologi GenAI terbaru seperti faceswap atau lipsync, dan biaya produksinya relatif tinggi karena menggunakan CGI 3, Lil Miquela tetap memiliki daya tarik kuat bagi merek besar seperti BMW dan Calvin Klein.
Shudu adalah supermodel digital pertama di dunia yang dibuat pada tahun 2017.
Meskipun dibuat menggunakan CGI 3D, Shudu sering disebut sebagai “uncanny valley”, yaitu sangat terlihat seperti manusia sehingga banyak orang tidak menyangka bahwa ia adalah CGI.
Imma adalah AI influencer Jepang yang terkenal dengan rambut bob warna pink dan gaya yang stylish. Dia berkolaborasi dengan brand internasional seperti Apple, IKEA, Harper's BAZAAR, TED Talk, dan masih banyak lagi.
Selain 4 AI Influencers di atas, terdapat beberapa AI Influencers 2D yang terkenal seperti Hatsune Miku, Kobo Kanaeru, dan lainnya.
Dengan adanya gebrakan Generative AI, semakin banyak AI Influencers yang berkembang di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:
Thalasya adalah AI Influencer Indonesia yang diciptakan menggunakan CGI pada tahun 2018. Thalasya menarik audiensnya dengan konten traveling dan lifestyle.
Selain aktif menjadi influencer, Thalasya juga bisa bernyanyi dan membuat musik bersama Aquarius Musikindo.
Arbie Seo dikembangkan oleh studio yang sama dengan Thalasya, yaitu Magnavem Studio. Ia dikatakan sebagai adik Thalasya.
Dengan menggunakan teknologi GenAI terbaru seperti faceswap, Arbie memiliki pergerakan yang lebih mulus dalam video dibandingkan Thalasya.
Selama perkembangannya, Arbie Seo sudah berevolusi baik dari fitur-fitur wajah, pergerakan, hingga suara. Berikut contoh-contoh evolusinya.
Arbie Seo juga memiliki improvement dari segi suara yang signifikan dan menjadi lebih natural.
- Pre-GenAI: Suara lebih kaku dan terdengar seperti "mesin".
- GenAI: Suara lebih natural seperti manusia, bahkan intonasinya udah bisa mengikuti berbagai emosi.
Langkah-langkah Membuat AI Influencers
Berikut ini adalah panduan lengkap untuk membantumu membuat AI influencers.
Step 1: Tentukan Niche & Audiens
- Tentukan niche yang sesuai dengan target audiensmu. Pertimbangkan faktor-faktor seperti usia, lifestyle, kesukaan, dan kebiasaan. Misalnya, niche seperti reaction video, meme, hingga high fashion seperti Kaku Drop.
- Analisis tren saat ini. Gunakan tools seperti Google Trends atau BuzzSumo untuk memahami apa yang saat ini diminati oleh niche kamu. Misalnya, untuk niche high fashion, cari tren seperti koleksi terbaru, kolaborasi dengan desainer terkenal, atau gaya streetwear yang sedang populer.
- Cari referensi dari influencers yang populer di kalangan target audiensmu untuk mendapatkan inspirasi dan panduan dalam membuat AI influencer-mu.
Step 2: Buat Persona AI Influencer
Ada 2 elemen penting yang dibutuhkan dalam membuat persona AI Influencer, yaitu:
- Latar belakang AI Influencer. Misalnya, jika AI Influencer-mu seorang model, mungkin ia memulai karir sebagai fashion blogger dari kota kecil kemudian merantau ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi modeling dan berkolaborasi dengan berbagai brand.
- Kepribadian AI Influencer harus disesuaikan dengan target audiensmu. Jika target audiens kamu menyukai high fashion, maka AI Influencer-mu bisa menjadi pribadi yang elegan, berwawasan luas tentang tren mode terbaru, dan sering menghadiri acara fashion bergengsi.
Kamu juga dapat menggunakan tools AI multifungsi seperti ChatGPT atau Claude untuk membantumu mencari ide.
Caranya, unggah foto-foto atau biografi dari influencer referensi yang kamu pilih ke ChatGPT atau Claude, kemudian gunakan prompt seperti:
“Evaluasi keberhasilan, kelemahan, dan keunikan yang membuat influencer-influencer ini sukses di niche mereka. Berdasarkan data tersebut, buatlah latar belakang dan kepribadian untuk AI influencer yang fokus pada [bidang niche] dan menargetkan [target audiens] yang [kesukaan/kebiasaan target audiens].”
Step 3: Membuat Karakter yang Konsisten
Ada berbagai AI Image Generator yang bisa kamu gunakan. Namun, artikel ini akan lebih fokus membahas pembuatan karakter menggunakan Midjourney dan Stable Diffusion.
Midjourney
Midjourney cocok untuk kamu yang mencari kemudahan penggunaan dan hasil yang cepat. Namun, Midjourney memiliki keterbatasan dalam kustomisasi gambar dan style.
Berikut langkah-langkah membuat AI Influencer menggunakan Midjourney:
#1 Login ke Discord. Pastikan kamu sudah berlangganan Midjourney. Info lengkap mengenai tutorial setup Midjourney di Discord dapat dilihat di sini.
#2 Unggah foto referensi AI Influencers yang kamu inginkan, kemudian copy image address.
#3 Tuliskan prompt untuk menghasilkan wajah dan karakter fisik yang diinginkan. Misalnya,
“/imagine Create a young woman with black eyes, dark brown hair, and a friendly smile –cref [image address]”
#4 Sesuaikan hasil dengan mengubah prompt atau generate varian yang sesuai.
#5 Simpan gambar wajah AI Influencer yang dihasilkan.
Stable Diffusion
Di sisi lain, Stable Diffusion memiliki keunggulan dalam pembuatan karakter yang lebih mendetail dan personalisasi yang tinggi.
Namun, penggunaannya lebih kompleks dibandingkan Midjourney.
Berikut langkah-langkah membuat AI Influencer menggunakan Stable Diffusion:
#1 Unduh dan install UI Stable Diffusion melalui Automatic1111 atau ComfyUI.
#2 Unduh checkpoint model melalui Civitai, kemudian install pada UI Stable Diffusion. Ini akan menjadi checkpoint yang kamu gunakan untuk membuat karakter AI Influencer.
Checkpoint yang digunakan di artikel ini adalah DreamShaper XL.
#3 Pilih LoRA yang sesuai dengan karakter AI Influencer-mu. Kamu dapat melatih model LoRA untuk dataset yang kamu miliki menggunakan Kohya atau menggunakan LoRA yang sudah dilatih oleh orang lain melalui Civitai.
Misalnya, dengan menggabungkan LoRA Sophie Turner dan Zendaya akan menghasilkan karakter yang berbeda.
#4 Tulis prompt sesuai dengan gambar yang kamu inginkan.
#5 Setting Generation sesuai dengan checkpoint dan kebutuhan.
#6 Rekomendasi setting dapat dilihat pada keterangan checkpoint yang kamu pilih. Berikut untuk DreamShaper XL v2.1 Turbo DPM++ SDE.
#7 Sesuaikan detail hasil dengan mengubah prompt atau generate varian yang sesuai.
#8 Simpan gambar AI Influencer yang dihasilkan.
Step 4: Mengoreksi Kesalahan pada Gambar
Gambar yang dihasilkan oleh AI terkadang memiliki detail yang salah, seperti pada gambar di bawah ini.
Oleh karena itu, kamu bisa mengoreksinya dengan 2 metode:
- Inpainting, yaitu teknik mengedit gambar dengan memperbaiki bagian yang rusak atau tidak sesuai dengan mengisi area tersebut menggunakan konteks sekitarnya. Inpainting dapat dilakukan menggunakan berbagai tools editing, seperti Adobe Photoshop.
- Faceswap, yaitu mengganti wajah gambar dengan wajah dari gambar lain yang lebih sesuai. Faceswap biasanya digunakan untuk memperbaiki wajah dalam video atau foto dengan hasil yang lebih natural.
Dibandingkan dengan inpainting, faceswap tergolong lebih mudah digunakan dan sering kali memberikan hasil yang lebih natural tanpa memerlukan banyak keterampilan teknis.
Berikut adalah contoh faceswap antara model AI dengan model lain (bisa foto model asli ataupun AI-generated).
Step 5: Membuat Video Pendek Menggunakan FaceFusion
Faceswap juga dapat digunakan untuk membuat video pendek sehingga hasil video terlihat lebih natural. Salah satu tools yang bisa kamu gunakan adalah FaceFusion.
Berikut langkah-langkah membuat video AI Influencer menggunakan FaceFusion:
- Install FaceFusion. Ikuti tutorial ini untuk menginstall FaceFusion.
- Unggah foto “Source” (AI Influencer kamu) dan video “Target” (Model asli) pada FaceFusion.
- Hasil video akan muncul di kolom “Output”. Simpan video hasilnya.
Masa Depan AI Influencers
AI Influencers sangat berpotensi menjadi strategi digital marketing yang efektif. Dengan teknologi yang super canggih, mereka akan terlihat semakin natural dan “menyatu” dengan manusia.
Namun, tools tetaplah hanya tools. Beberapa experts Forbes Agency Council menyatakan, penggunaan AI Influencers sebagai perwakilan brand perlu dipikirkan matang-matang.
Tetap perlu ada storyline, character development, kreativitas, serta transparansi brand dan trust dari customer untuk membuatnya bertahan lama.
Kesimpulan
Dengan memahami bagaimana AI Influencers dibuat, kamu maupun bisnismu dapat memanfaatkan AI Influencers untuk meningkatkan engagement dengan audiens sehingga meningkatkan penjualan dengan cara yang inovatif
Jika kamu ingin belajar membuat AI Influencers untuk sendiri maupun tim kamu, RevoU memiliki pelatihan AI yang dapat membantumu!
Cek silabus dan info pelatihan selengkapnya di AI for Digital Content Creation (untuk pribadi) atau AI Corporate Training (untuk tim).
Enter Your Details Below to Get Access
More posts
Siap meningkatkan skill tim Anda dengan Corporate Training?
Di RevoU, tim anda akan belajar secara interaktif bersama instruktur ahli, dengan metode 70% praktik, 20% mentoring, dan 10% teori. Miliki kebebasan memilih program, durasi, dan lokasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.
Konsultasi Sekarang